Tingkat positivity rate corona di Jakarta kembali naik di atas batas normal WHO

Sabtu, 18 Juli 2020 | 17:49 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Tingkat positivity rate corona di Jakarta kembali naik di atas batas normal WHO

ILUSTRASI. JAKARTA,17/07-ANTISIPASI PENULARAN COVID 19. Manusis Covid-19 melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada para warga yang menggunakan jasa transportasi massal di Halte Transjakarta, harmoni, Jakarta, Jumat (17/07). Tingkat positivity rate corona Jakar


DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini virus corona di Jakarta per 18 Juli 2020. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani memaparkan, fasilitas kesehatan dan laboratorium di DKI Jakarta sampai dengan Jumat 17 Juli 2020 telah melakukan pengetesan sebanyak 441.734 sampel pasien virus corona di Jakarta. 

Adapun khusus hari Jumat 17 Juli 2020, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melakukan tes Polymerase chain reaction (PCR) virus corona di Jakarta pada 7.378 orang, 

Dari jumlah itu, sebanyak 6.267 orang di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 331 positif dan 5.936 negatif. 

Ini berarti tigkat positivity rate hasil tes PCR corona di Jakarta sebesar 5,28% atau di atas ambang batas maksimal yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO sebesar kurang dari 5%.

Angka positivity rate ini berarti kembali mengalami kenaikan secara harian dibandingkan dengan sehari sebelumnya Kamis 16 Juli 2020. 

DKI Jakarta melaporkan pada hari Kamis 16 Juli 2020, tes PCR corona di Jakarta dilakukan kepada 5.719 orang.

Dari jumlah itu sebanyak 4.875 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru corona di Jakarta. Adapun hasilnya sebanyak 231 positif corona di Jakarta dan 4.644 negatif. 

Dengan pengetesan kepada sebanyak 4.875 orang, dan hasilnya sebanyak 231 orang positif, maka tingkat positivity rate corona di Jakarta pada Kamis 16 Juli 2020 sebesar 4,74% atau di bawah ambang batas maskimal WHO yang sebesar 5%. 

Tingkat positivity rate corona di Jakarta pada 16 Juli 2020 Pemerintah ini juga jauh lebih baik dibandingkan dengan tingkat positivity rate virus corona di Jakarta secara harian pada Rabu, 15 Juli 2020. 

Sebagai gambaran, pada 15 Juli 2020, DKI Jakarta melakukan tes PCR kepada 4.940 orang. 

Sebanyak 4.199 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 304 positif dan 3.859 negatif. 

Dengan angka ini artinya tingkat positivity rate corona di Jakarta pada 15 Juli 2020 masih 7,24%

Adapun pemeriksaan Polymerase chain reaction (PCR) corona di Jakarta sampai 14 Juli 2020 sebanyak 414.666 sampel.

Pada 14 Juli 2020, tes PCR corona di Jakarta dilakukan kepada sebanyak 5.188 orang.

Selain itu, Fify melaporkan untuk pengetesan virus corona di Jakarta menggunakan metode rapid test, secara akumulatif total mencapai 276.948 orang.

Tingkat persentase reaktif rapid tes corona di Jakarta ini sebesar 3,5%, dengan rincian 9.706 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 267.242 orang dinyatakan non-reaktif. 

Untuk kasus positif pasien corona di Jakarta ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Sejak tanggal 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan Contact Tracing corona di Jakarta. 

Active Case Finding yang dilakukan oleh Puskesmas di pasar, pemukiman rawan, atau tempat umum lainnya yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi.

Selain itu Fify juga meyampaikan hingga Sabtu 18 Juli 2020 terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 331 kasus.

Dengan tambahan kasus ini jumlah kumulatif kasus Konfirmasi di wilayah DKI Jakarta pada hari ini sebanyak  16.039 kasus. 

Dari jumlah kasus virus corona di Jakarta tersebut, 10.118 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 740 orang meninggal dunia.
 
Sampai dengan Sabtu 18 Juli 2020 Fify laporkan, ada 892 pasien corona di Jakarta masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sedangkan sebanyak 4.289 orang corona di Jakarta melakukan self isolation atau perawatan mandiri di rumah.

Sementara untuk Suspek corona di Jakarta berjumlah 52.081 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 48.523 orang, suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 584 orang.

Sedangkan suspek corona di Jakarta yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 780 orang "Dan yang meninggal sebanyak 2.194 orang," paparnya.

Selain itu, untuk Probable corona di Jakarta pada Sabtu 18 Juli 2020 berjumlah 42 orang. Dari jumlah ini yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 38 orang, dan yang meninggal sebanyak 4 orang. 

Untuk Pelaku Perjalanan pada saat pandemi corona di Jakarta berjumlah 1.803 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 1.758 orang,  yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 45 orang.

Sementara kasus Kontak Erat corona di Jakarta berjumlah 80.418 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 73.887 orang,  yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 6.531 orang. Sedangkan, untuk Discarded sebanyak 5.712 orang.

Secara umum update data corona di Jakarta sebagai berikut:

        UPDATE DATA CORONA DI JAKARTA  
  18-Jul 17-Jul Perubahan
Suspek  52.081 51.507 574
Perawatan RS 780 981 -201
Isolasi di Rumah 584 504 80
Suspek Meninggal 2.194 2.194 0
Selesai Isolasi 48.523 4.7828 695
PROBABLE 42 42 0
Perawatan RS 0 1 -1
Probable Meninggal 4 4 0
Selesai Isolasi 38 37 1
PELAKU PERJALANAN 1.803 1.794 9
Isolasi di Rumah 45 41 4
Selesai Isolasi 1.758 1.753 5
KONTAK ERAT 80.382 78.725 1.657
Isolasi di Rumah 6531 5191 1.340
Selesai Isolasi 73.851 73.534 317
DISCARDED 5.713 5.712 1
POSITIF 16.038 15.707 331
Dirawat 892 826 66
Sembuh 10.117 9.994 123
Meninggal 740 731 9
Self Isolation 4.289 4.156 133
Keterangan 0 0 0
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Mengingat 55% dari pasien positif corona di Jakarta yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan Covid, yaitu:

  • • Memakai masker dengan benar;
  • • Menjaga jarak aman 1-2 meter;
  • • Mencuci tangan sesering mungkin.

Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau seluruh warga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 % dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat. 

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta juga mengapresiasi kantor yang memberlakukan 50% Work from Office. 

Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mall, objek wisata, dan pasar.

"Covid-19 masih ada di sekitar kita, maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M lawan Covid-19," imbaunya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar

Terbaru