Update longsor Sukabumi: Hingga Minggu pagi, korban meninggal tercatat 31 orang

Minggu, 06 Januari 2019 | 13:27 WIB   Reporter: Herlina KD
Update longsor Sukabumi: Hingga Minggu pagi, korban meninggal tercatat 31 orang

ILUSTRASI. Tanah longsor di Cisolok, Sukabumi.


TANAH LONGSOR - JAKARTA. Korban meninggal pada bencana longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bertambah menjadi 31 orang, per Minggu (6/1). 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan seluruh korban meninggal berhasil diidentifikasi. Sementara itu, 64 orang dinyatakan selamat. 

"Hingga Minggu (6/1) pagi, dari 100 orang terdampak longsor, tim SAR gabungan telah menemukan 64 orang selamat, 31 orang meninggal dunia," kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Minggu. 

Kemudian, BNPB juga mencatat dua orang masih dinyatakan hilang. Sutopo mengatakan, tim SAR gabungan berusaha keras agar kedua korban ditemukan hari ini, Minggu. 

Berdasarkan data BNPB, terdapat tiga orang luka-luka akibat bencana tersebut. Sebanyak dua orang sudah diperbolehkan pulang dan satu orang lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan Ratu. 
Sutopo menambahkan, tim SAR gabungan terus melakukan upaya penanganan di hari ketujuh pasca-longsor terjadi. 

Namun, proses evakuasi sangat tergantung pada kondisi cuaca di lapangan. 

"Tim SAR gabungan yang dikoordinir Basarnas dibantu oleh TNI, Polri, BPBD, SKPD, PMI, Tagana, NGO, relawan, dan masyarakat terus melakukan pencarian korban sejak kejadian longsor pada 31/12/2018 sore. Kondisi cuaca yang cerah sangat mendukung operasional di lapangan," jelas Sutopo. 

Sebelumnya, bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di di Kampung Cigarehong, Kadusunan Cimapag, Desa Sirnaresmi, sekitar pukul 17.00 WIB, pada Senin (31/12). (Devina Halim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "UPDATE: Per Minggu, Jumlah Korban Meninggal Longsor Sukabumi 31 Orang "

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru