Kabupaten Bandung gandeng Moya Indonesia perluas jaringan air bersih

Kamis, 08 Agustus 2019 | 09:57 WIB   Reporter: Eldo Christoffel Rafael
Kabupaten Bandung gandeng Moya Indonesia perluas jaringan air bersih


SUMBER DAYA AIR - JAKARTA. Warga Kabupaten Bandung Jawa Barat yang saat ini sudah mendapat pasokan air bersih melalui jaringan perpipaan baru sebesar 24%.

Sementara itu berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Bandung, tahun 2023 cakupan pelayanan ditargetkan mencapai 60%.

Demikian dikatakan Direktur Utama Perumda Tirta Raharja Air Minum, Rudie Kusmayadi, saat menanda-tangani Nota Kesepahaman dengan PT Moya Indonesia di Jakarta (7/8). Nota Kesepahaman tersebut merupakan langkah awal pengembangan SPAM di wilayah pelayanan Perumda Air Minum Tirta Raharja, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Menurut Rudie, pihaknya menggandeng Moya Indonesia untuk mengejar target realisasi cakupan pelayanan sebesar 60% pada tahun 2023. "Ini terjadi gap yang cukup besar. Nah...kita sendiripun untuk mengejar ini juga agak sulit, karena memang pembangunan SPAM ini memerlukan biaya yang cukup besar", ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (7/8).

Baca Juga: Kemperin perkuat struktur teknologi digital untuk capai revolusi industri 4.0

Untuk mengatasi persoalan besarnya biaya itulah, pihaknya menjajaki kerjasama dengan pihak swasta. "Dari hasil kajian, bila visibel, nanti dengan teknologi inovasi yang dimiliki Moya Indonesia dan Tirta Raharja, nanti sama-sama kita kembangkan dalam objek kerjasama", paparnya.

Rudie mengaku optimistis dengan prospek kerjasama ini, karena Kabupaten Bandung memiliki potensi pengembangan SPAM yang masih besar, antara lain karena ketersediaan air baku yang mencukupi, yang bersumber dari dari 4 sungai, salah satunya Sungai Citarum.

Sementara itu Bupati Bandung, Dadang M. Nasser mengatakan, langkah yang dilakukan pihaknya ini sejalan dengan instruksi pemerintah pusat agar seluruh warga menggunakan 100% air perpipaan.

"Hari ini ada peminat dari pihak ketiga, tentu kami sangat terbuka (welcome), dan dengan pakai koridor hukum yang baik, sehingga aturannya tetap terpenuhi," jelasnya.

Baca Juga: Avnos pindahkan kantor pusat Asia Pasifik dari Singapura ke Indonesia

Dadang menambahkan, walaupun pengembangan SPAM di wilayah Kabupaten Bandung ini berpeluang meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD), namun pihaknya tidak akan mengabaikan fungsi sosial Tirta Raharja, yang akan direalisasikan dalam bentuk perbedaan tarif berdasarkan kemampuan kelompok pelanggan.

Senada dengan Dadang M. Nasser, CEO Moya Indonesia Mohamad Selim mengatakan, peningkatan pelayanan air bersih perpipaan perlu terus ditingkatkan agar semakin banyak warga yang memiliki akses terhadap air bersih.

Selim menambahkan, jika hasil pra studi kelayakan tersebut menghasilkan potensi pengembangan yang baik, maka akan menjadi pedoman awal untuk melakukan studi kelayakan lebih lanjut untuk merealisasikan Rencana Induk Pengembangan SPAM di wilayah Kabupten Bandung.

Perumda Air Minum Tata Raharja Kabupaten Bandung, saat ini melayani 99.400 pelanggan, dengan kapasitas produksi mencapai 981 liter per-detik. Kapasitas sebesar itu sudah terserap hampir 100%, sehingga diperlukan upaya peningkatan produksi agar semakin banyak warga Kabupaten Bandung yang mendapat pelayanan air bersih perpipaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru