Penampakan puting beliung di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, apa kata BMKG?

Kamis, 21 Januari 2021 | 05:47 WIB Sumber: Kompas.com
Penampakan puting beliung di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, apa kata BMKG?


PUTING BELIUNG - WONOGIRI. Warga Wonogiri pada Rabu (20/1/2021) dikagetkan dengan penampakan fenomena mirip puting beliung di waduk Gajah Mungkur. Kejadian itu membuat heboh masyarakat dan netizen. 

Meskipun tampak seperti puting beliung dan memiliki mekanisme yang sama, rupanya nama yang benar untuk fenomena itu adalah waterspout

"Kalau di darat namanya puting beliung, kalau di atas air (danau) atau di selat/laut namanya waterspout," ujar Siswanto, Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG yang dihubungi Kompas.com, hari ini (20/1/2021). 

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin MSi, juga menambahkan, fenomena waterspout mekanismenya sama seperti puting beliung. Dia muncul dari sistem awan cumilonimbus (Cb) dan turun ke bawah seperti belalai. Untuk diketahui, awan Cb mengindikasikan adanya potensi cuaca buruk atau hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir.

Baca Juga: Puting beliung muncul di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, seperti di film-film  

Dari awan Cb ke puting beliung Siswanto berkata bahwa keberadaan awan Cb bisa dilihat oleh orang dari permukaan berupa awan besar kelabu cenderung gelap dan menjulang tinggi seperti bunga kol. 

Selain itu, awan Cb juga bisa dikenali lewat citra satelit maupun citra radar. "Dari citra satelit maupun radar BMKG jam 15.00 hingga 16.00 WIB, memang terkonfirmasi bahwa di wilayah sebagian Jawa Tengah bagian selatan, DIY hingga Jawa Timur bagian barat, terdapat pertumbuhan gugus awan Cumulonimbus (Cb) yang intens," ujarnya. 

Baca Juga: Video viral puting beliung di tengah Waduk Gajah Mungkur Wonogiri bukan hoaks!

"Di beberapa spot sangat tebal dan menjulang tinggi yang puncaknya bahkan mencapai suhu di atas -80 derajat celcius seperti di atas wilayah Sleman hingga Wonogiri. Suhu puncak awan yang sangat dingin ini mengindikasikan tingginya awan tersebut dan kristal es yang terbentuk dibagian atas awan," imbuhnya lagi. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru