Update corona di Jakarta, Sabtu (19/6) positif 4895, sembuh 2443 meninggal 59 orang

Sabtu, 19 Juni 2021 | 20:14 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Update corona di Jakarta, Sabtu (19/6) positif 4895, sembuh 2443 meninggal 59 orang

ILUSTRASI. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, pada Sabtu (19/6) positif 4895, sembuh 2443 meninggal 59 orang.


VIRUS CORONA - JAKARTA. Kasus korona di Jakarta terus melonjak tinggi. Berdasarkan update corona di Jakarta pada Sabtu 19 Juni 2021 kasus baru positif mencapai 4.895 orang

Sementara update pasien corona di Jakarta yang dinyatakan sembuh pada Sabtu 19 Juni 2021 sebanyak 2443 orang

Sedangkan update pasien corona di Jakarta pada Sabtu 19 Juni 2021 yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 59 orang.

Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19 dan penyebaran corona di Jakarta. 

Seiring dengan menerapkan 3T,  vaksinasi corona di Jakarta, provinsi DKI Jakarta juga digalakkan pada sejumlah kelompok prioritas. 

Kendati demikian, masih membutuhkan peran serta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan corona di Jakarta.

Mengingat, vaksinasi corona di Jakarta saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus Covid-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan dalam keseharian. 

Hal ini terlihat dari kasus positif corona di Jakarta yang masih fluktuatif dan kini mengalami kenaikan. Butuh kerja bersama untuk memutus rantai penularan ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, data terkini corona di Jakarta dari Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Sabtu (19/6).

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melakukan tes PCR corona di Jakarta sebanyak 23.010 spesimen. 

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 16.797 orang dites PCR corona di Jakarta hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 4.895 positif dan 11.902 negatif. 

Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melakukan tes Antigen corona di Jakarta pada Sabtu (19/6) sebanyak 4.808 orang dites, dengan hasil 434 positif dan 4.374 negatif.

Dwi Oktavia tes corona di Jakarta di atas target tes yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO yakni sebanyak 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen).

Artinya target WHO untuk tes corona di Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu. 

Target tes corona di Jakarta ini telah melampaui batasan WHO selama beberapa waktu. 

Dalam seminggu terakhir ada 98.374 orang dites PCR corona di Jakarta. 

"Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 394.831 per sejuta penduduk," terangnya.

Adapun jumlah kasus aktif corona di Jakarta naik sejumlah 2.601 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 27.112 atau orang yang masih dirawat maupun menjalani isolasi.

Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi corona di Jakarta secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 468.447 kasus. 

Perlu diketahui, hasil tes antigen positif corona di Jakarta ini tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

Dari jumlah total kasus positif corona di Jakarta, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 433.499 atau dengan tingkat kesembuhan corona di Jakarta sebanyak 92,5%, 

Sementara total 7.836 orang pasien corona di Jakarta yang meninggal dunia atau dengan tingkat rasio kematian 1,7%, lebih rendah dibandingkan tingkat kematian secara nasional di Indonesia sebesar 2,8%.

Untuk positivity rate corona di Jakarta atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 23,5%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,1%. 

WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.

Sementara itu, proses vaksinasi corona di Jakarta juga masih terus berlangsung. 

Adapun jumlah sasaran vaksinasi total Provinsi DKI Jakarta sebanyak 8.815.157 orang. 

Untuk Vaksinasi Program corona di Jakarta, total dosis suntikan pertama (1 )saat ini sebanyak 3.344.254 orang (37,9%), dengan jumlah yang divaksin corona di Jakarta dosis 1 hari ini sebanyak 105.003 orang. 

Sedangkan total dosis kedua (2) vaksinasi corona di Jakarta saat ini mencapai 1.886.323 orang (21,4%), dengan jumlah yang divaksin dosis 2 hari ini sebanyak 5.326 orang.

Lebih lanjut, capaian vaksinasi corona di Jakarta untuk warga usia 18-59 tahun, untuk dosis 1 telah dilakukan kepada 2.749.208 orang (34,8%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 1.351.050 orang (17,1%). 
Sedangkan, pada kelompok lansia, vaksinasi corona di Jakarta dosis 1 telah dilakukan kepada 595.046 orang (65,3%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 535.273 orang (58,7%). 

Sementara vaksinasi gotong royong corona di Jakarta , untuk dosis 1 telah diberikan kepada 48.936 orang dan dosis 2 sebanyak 11.200 orang.

Saat ini Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, terus menggencarkan penindakan atas pelanggaran penggunaan masker dan pendataan buku tamu untuk menekan lonjakan kasus corona di Jakarta. 

Selain itu Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, juga menindak bentuk pelanggaran-pelanggaran PSBB corona di Jakarta lainnya. 

Seperti menindak pelanggaran di restoran/rumah makan, serta pelanggaran perkantoran, tempat usaha, dan tempat industri. 

Sanksi yang diberlakukan atas pelanggaran protokol kesehatan corona di Jakarta berupa kerja sosial, denda, penghentian sementara kegiatan, hingga pencabutan izin usaha.

Berdasarkan laporan harian Satpol PP Provinsi DKI Jakarta pada 18 Juni 2021 pukul 18.00 WIB, telah dilakukan penertiban corona di Jakarta dengan total denda sebesar Rp 7.500.000. 

Dwi Oktavia berharap masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan corona di Jakarta.

Kemudian, sehubungan dengan kasus corona di Jakarta yang semakin meningkat, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta memutuskan, untuk sementara meniadakan uji coba zonasi sepeda cepat di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu - Tanah Abang. 

Dwi Oktavia juga mengimbau agar masyarakat, agar tidak melakukan mobilitas yang tidak perlu, kecuali yang bersifat mendesak demi mencegah penularan baru corona di Jakarta.

Selain itu Pemprov DKI Jakarta menyarankan, bagi masyarakat yang ingin memasuki wilayah Jakarta untuk melakukan pemeriksaan mandiri corona di Jakarta melalui JakCLM di aplikasi JAKI. 

Melalui JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko corona di Jakarta serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko yang dimiliki. 

Peran serta masyarakat dalam pengisian JakCLM dapat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahaan penyebaran kasus corona di Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta juga masih membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi corona di Jakarta dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB. 

Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai untuk meringankan beban masyarakat selama pandemi corona di Jakarta.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar

Terbaru