Vaksinasi Covid-19 sudah bergulir, kenali efek samping yang mungkin terjadi

Selasa, 19 Januari 2021 | 05:15 WIB   Reporter: Titis Nurdiana
Vaksinasi Covid-19 sudah bergulir, kenali efek samping yang mungkin terjadi

ILUSTRASI. Program vaksin Covid-19 mulai berjalan, kenali efek samping akibat vaksinasi. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.


VAKSIN CORONA - Jakarta. Pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19. Sama seperti vaksinasi pada umumnya, vaksin Covid-19 juga menimbulkan efek samping bagi tubuh.

Suntik vaksin Covid-19 akan menimbulkan sejumlah efek samping bagi tubuh. Namun, efek samping vaksin Covid-19 tersebut hanya bersifat ringan dan sedang.

Untuk pertama kali, vaksin Covid-19 akan disuntikkan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Selanjutnyavaksin Covid-19 diberikan kepada tenaga medis yang menangani Covid-19.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah merilis izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 alias izin Emergency Use Authorization atau EUA atas vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China dan Bio Farma.

Vaksin Covid-19 asal China Sinovac kini bernama CoronaVac. Pasca mengantongi izin darurat  EUA ini , vaksin Covid-19 Sinovac atau CoronaVac ini bisa beredar dan digunakan.

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam konferensi pers secara virtual, Senin (11/1) menjelaskan, berdasarkan data interim hasil uji klinis III di Bandung, "Hasil efficacy uji klinis di Bandung 65,30 persen," kata Kepala BPOM Penny, Senin (11/1) pekan lalu.

Baca Juga: Ringan hingga sedang, begini efek samping vaksin virus corona Sinovac

Oh iya, efficacy atau efikasi merujuk tingkat kemanjuran atau khasiat vaksin. Ini adalah kondisi setelah subjek mendapatkan penyuntikan vaksin Covid-19 kedua kali.

Ini akan nampak efek kemanjuran saat subjek yang mendapatkan vaksin Covid-19 ini kembali berkegiatan di tengah masyarakat, apakah ia terhindar dari paparan corona atau tidak.

Adapun,kata Penny, data imunogenisitas vaksin ini sampai 3 bulan cukup baik, yakni di atas 99 persen. Imunogenisitas menggambarkan kadar antibodi yang meningkat kemudian bisa menetralisir dan membunuh virus yang masuk ke tubuh manusia.'

Editor: Adi Wikanto

Terbaru