Pedagang tolak peresmian Pasar Turi Surabaya

Minggu, 07 Februari 2016 | 16:00 WIB Sumber: Antara
Pedagang tolak peresmian Pasar Turi Surabaya


SURABAYA.Mayoritas pedagang Pasar Turi Surabaya yang tergabung dalam Kelompok Pedagang (Kompag) menolak peresmian atau "grand opening" Pasar Turi Baru pada 18 Maret 2016 karena masih ada sengketa hukum.

Ketua Kompag Pasar Turi, Syukur, di Surabaya, Minggu, mengatakan selama persoalan hukum belum tuntas, maka pihaknya tetap tidak mau masuk ke dalam Pasar Turi yang baru.

"Untuk sementara ini, kami tetap bertahan berjualan di tempat penampungan sementara (TPS)," katanya.

Menurut dia, masih ada sengketa hukum soal Pasar Turi yang sedang berproses di Polda Jatim. Baru beberapa hari lalu, lanjut dia, dilakukan gelar perkara di Polda jatim.

Selain itu juga pedagang sudah sepakat menolak investor PT Gala Bumi Perkasa (PT GBP) untuk mengelola Pasar Turi Baru. Kebijakan PT GBP selama ini dinilai merugikan pedagang karena banyak pungutan.

Ia mengatakan izin operasional Pasar Turi belum keluar. Bahkan, izin mendirikan bangunan (IMB) belum keluar karena sertifikat tanah yang baru seluas 2,3 hektare belum keluar.

Meski demikian, lanjut dia, pihaknya mempersilakan pengembang melaksanakan sosialisasi pada 17 Februari. Hanya saja, pedagang tidak akan datang.

"Jika memang perlu dengan pedagang, ya silakan datang ke posko yang ada di TPS," katanya.

Sementara itu, GM Pasar Turi Baru Tedi Supriyadi mengatakan pihaknya sebelum melakukan "grand opening" akan melakukan sosialisasi terlebih dulu.

"Semua pedagang akan diundang, termasuk pedagang yang selama ini menolak masuk. Kami berharap semua pedagang nantinya masuk dan berjualan di dalam," ujarnya.

Ia mengatakan banyak pedagang sudah membayar lunas stan. Berdasarkan catatan ada 4.600 pedagang yang sudah bayar. "Jadi disayangkan jika stan yang ada tidak dimanfaatkan," katanya.

Untuk menarik pedagang masuk, Tedi menyatakan pihaknya akan memberikan berbagai kemudahan.

"Selama ini kan mereka enggan masuk karena adanya biaya tinggi. Kami sendiri tidak tahu, pungutan apa yang dianggap memberatkan pedagang, makanya kami siap membeberkan kebijakan pada pedagang. Yang pasti kami akan memberikan kemudahan bagi mereka," katanya.

Selaku manajemen Pasar Turi Baru memang memiliki tugas untuk meramaikan kembali.

"Kami akan mengumpulkan seluruh pedagang yang ada untuk bisa buka serentak pada 18 Maret. Bahkan dalam 'grand opening' ini akan mengundang semua pejabat, tokoh masyarakat, serta pedagang sendiri," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan

Terbaru