Ahok: Bank DKI kami payah, bener-bener payah

Jumat, 22 Mei 2015 | 21:16 WIB Sumber: Kompas.com
Ahok: Bank DKI kami payah, bener-bener payah

ILUSTRASI. Tim Penanggung Jawab SNPMB 2024 menetapkan, kuota minimum SNBP di masing-masing PTN sebesar 20 persen.


JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kecewa karena Bank DKI belum dapat melayani transaksi nontunai di program "Lenggang Jakarta". Hanya Bank Mandiri yang memberi pelayanan transaksi non tunai melalui kartu e-money untuk membeli jajanan kuliner serta souvenir di "Lenggang Jakarta". 

"Saya ingin cashless agar tidak ada setoran pedagang ke oknum tidak bertanggungjawab. Sayangnya bank yang sudah siap menerapkan cashless transaction ini baru Bank Mandiri, bukan Bank DKI. Jujur saja, Bank DKI kami payah. Bener-bener payah. Saya ulang sampai tiga kali nih," kata Basuki, saat meresmikan "Lenggang Jakarta", di Taman Eks IRTI Monas, Jakarta, Jumat (22/5).

Selain belum bisa menyediakan kartu uang elektronik untuk transaksi jual-beli di acara "Lenggang Jakarta", kata Basuki, Bank DKI juga belum menyanggupi penyediaan e-money untuk pembayaran retribusi rusun dan sistem transjakarta.

Sementara itu, Bank Mandiri mampu menyanggupi permintaan Basuki untuk membaca sistem uang elektronik transjakarta. "Jadi dengan tap e-money Mandiri, bisa ketahuan lho perempuan atau laki-laki yang paling banyak naik bus ini, dan saya juga bisa buat koridor baru dari sistem itu. Mandiri presentasi menarik ke saya, jadi perempuan naik transjakarta itu lebih pagi dan laki-laki pulang telat," kata Basuki.

Kebijakan transaksi non tunai di "Lenggang Jakarta" ini dilakukan agar dirinya mengetahui penghasilan para PKL selama berjualan di sana. Apabila keuntungannya besar, Basuki tidak akan ragu menggelontorkan modal Rp 1 triliun untuk kredit.

Pemprov DKI bisa memberi modal Rp 5 juta untuk sekitar 200.000 pedagang. Modal ini nantinya bisa digunakan untuk membuka usaha bagi anak, istri, cucu, atau saudara sang pedagang. Mereka bisa membuka usaha di tempat lain bahkan di mall sekalipun.

"Mungkin enggak, orang dagang di sini kredit Rp 5 juta terus kabur? Mungkin. Kalau kabur pun saya tinggal lelang siapa yang mau bayar utang dia, dan langsung bisa dagang di sini," kata Basuki. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan

Terbaru