Jayapura. Perekonomian Papua pada periode mendatang bakal tumbuh semakin cepat. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Joko Supratikto meyakini pembangunan jalan trans Papua yang sedang berjalan akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kalau sekarang untuk di pegunungan, semua pengangkutan lewat udara, dengan adanya pembukaan jalur trans-Papua itu akan membantu. Itu adalah salah satu yang kita harapkan di TPID untuk menekan inflasi, paling tidak inflasi di sana tidak jauh-jauh dengan yang di Jayapura," ujar Joko Supratikto, Rabu (18/5).
Ia menilai setidaknya terdapat dua aspek penting yang akan terbantu dengan pembukaan akses transportasi darat hampir di seluruh wilayah Papua. "Pembangunan jalan trans-Papua berdampak positif, pertama dampak kepada harga dan kedua pembangunan di daerah yang terhubung pasti sangat berpengaruh," katanya.
Joko pun menjelaskan bahwa penurunan harga belum serta merta terjadi bila akses transportasi telah terbuka karena masih ada faktor lain yang mempengaruhi hal tersebut. "Akses terbuka tapi belum optimal. Mungkini masyarakat masih memandang faktor keamanan, tetapi nanti pasti kalau sudah dibiasakan akan mempengaruhi harga," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengungkapkan bahwa kini tahapan pembangunan jalan lingkar Papua telah mencapai 70%. "Sebenarnya jalnnya bisa dikatakan sudah 70 persen sudah dikerjakan, yang jadi soal cuma karena dibutuhkan banyak jembatan dan ada yang rentangan sungainya cukup lebar," ujar kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Muhammad Musaad.
Ia mengakui untuk dapat menyelesaikan seluruh proyek pembangunan jalan dan jembatan diperlukan waktu panjang dan dana yang besar, karenanya untuk jangka pendek pihaknya lebih mengoptimalkan agar jalan yang dibangun bisa difungsikan terlebih dahulu. "Tapi yang penting bisa dilewati dulu, tapi kalau harus membangun jembatan dari besi dan baja membutuhkan waktu karena mengangkutnya harus menggunakan helikopter," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News