Perdagangan Bali-AS surplus US$ 73 juta

Kamis, 27 Oktober 2016 | 15:06 WIB Sumber: Antara
Perdagangan Bali-AS surplus US$ 73 juta


DENPASAR. Sebelum pemilu presiden Amerika Serikat (AS) digelar, permintaan produk-produk kerajinan dari Bali tetap berlimpah. Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat, perdagangan nonmigas Bali dengan AS mengalami surplus US$ 73 juta sejak Januari-Agustus.

Sepanjang periode itu, ekspor matadagangan Bali ke AS mencapai US$ 82,1 juta, lebih tinggi 15% ketimbang periode yang sama tahun 2015. Sementara impor hanya US$ 9 juta. 

Selain kerajinan, Bali juga mengapalkan ikan, udang, pakaian jadi bukan rajutan, perabot, penerangan rumah, benda-benda dari batu, gips dan semen.

Sedangkan barang yang diimpor Bali antara lain bahan baku industri seperti kain, permata, peralayan listrik, plastik, logam, arloji, hingga mesin pesawat. 

"Perekonomian masyarakat Amerika Serikat tampaknya masih stabil dalam kondisi pemilihan presiden tahun ini, sehingga kondisi perdagangan komoditas nonmigas Bali masih gencar memasuki pasar Negeri Adidaya itu," kata seorang eksportir aneka kerajinan Bali Ni Nyoman Sumerti di Denpasar, Kamis (27/10).

AS merupakan pembeli terbesar matadagangan dari Bali. Di posisi kedua adalah Jepang dengan nilai ekspor US$ 27,9 juta, atau naik 10,15% dari 25,3 juta. 

Kemmudian disusul Australia dengan nilai ekspor sebesar US$ 26,8 juta, atau naik 11,67% dari sebelumnnya 24 juta. 

Produk seperti perhiasan atau permata terutama diekspor ke Australia. Produk barang-barang rajutan paling banyak diekspor ke Singapura, sedangkan barang-barang dari kulit ditujukan paling banyak ke Jepang.

Total, perolehan devisa selama delapan bulan 2016 sebesar US$ 325,1 juta, bertambah 0,55% dari periode yang sama tahun lalu, sebesar US$ 326,9 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru