Perluas Program Pertanian Cerdas Iklim (CSA), Kementan Gandeng Pemprov Sumatra Utara

Jumat, 19 April 2024 | 23:07 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Perluas Program Pertanian Cerdas Iklim (CSA), Kementan Gandeng Pemprov Sumatra Utara

ILUSTRASI. Pekerja memanen padi menggunakan mesin di area persawahan Desa Dawuhan Kidul, Kediri, Jawa Timur, Jumat (3/3/2023). Perluas Program Pertanian Cerdas Iklim (CSA), Kementan Gandeng Pemprov Sumatra Utara.


PERTANIAN -  JAKARTA. Penerapan Pertanian Cerdas Iklim (Climate Smart Agriculture/CSA) di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai membawa kesuksesan, mendorong Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Pemprov Sumut) dan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mereplikasi program serupa di enam kabupaten di Sumut, termasuk Simalungun.

Pemprov Sumut dan Kementan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) CSA untuk penyuluh dan pendamping teknis petani mengenai paket teknologi CSA. Tujuan utamanya adalah meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP), pendapatan petani, dan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Bimtek CSA yang diadakan di BPP Tanah Jawa, Simalungun, dihadiri oleh 20 peserta terdiri atas PPL, POPT, PBT, dan petani muda. Tiga narasumber dari Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Sumut memberikan pengetahuan dalam acara tersebut.

Baca Juga: ID Food Mendorong Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pertanian dan Pangan

Kementan melalui Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP), bersama-sama mengembangkan CSA sebagai respons terhadap arahan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, untuk menjadikan pertanian lebih berwawasan iklim.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menekankan pentingnya sinergi dalam keberhasilan kebijakan Kementan, yang memerlukan partisipasi dari semua pihak terkait.

"Untuk itu diperlukan langkah awal dalam upaya peningkatan wawasan dan pemahaman serta penyamaan persepsi dalam upaya mencapai swasembada padi dan jagung,” katanya dalam siaran pers, Jumat (19/4).

Baca Juga: Dibuka Lagi Beasiswa SDM Kelapa Sawit dari Kementan, Kuota 3.000 Orang

Direktur National Project Implementation Unit (NPIU) SIMURP, Bustanul Arifin Caya, menyatakan upaya Kementan untuk melibatkan penyuluh dalam menjalankan peran dan fungsi BPP KostraTani.

Sri Mulyani, Project Manager SIMURP, berharap petani dan penyuluh yang telah menerapkan teknologi CSA dapat membagikan pengalaman sukses mereka kepada petani lain dan terus menerapkan teknologi tersebut secara mandiri dan berkelanjutan.

Terakhir, Sri Mulyani juga mengapresiasi upaya petani dan kelompok tani dalam menerapkan teknologi CSA, serta dukungan dari berbagai pihak dalam meningkatkan produksi dan produktivitas padi serta mengurangi emisi GRK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru