Per November, perdagangan Bali-Tiongkok surplus

Selasa, 22 Desember 2015 | 12:56 WIB Sumber: Antara
Per November, perdagangan Bali-Tiongkok surplus


JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat realisasi ekspor barang kerajinan dan nonmigas dari Bali ke Tiongkok, termasuk Hong Kong mengalami surplus hingga US$ 1,9 juta selama Januari-Agustus 2015.

"Mitra bisnis asal Tiongkok banyak membeli aneka ragam perhiasan, barang rajutan dan kumoditas non migas lainnya untuk dijual kembali konsumen setempat" kata Ni Made Kusuma Dewi, seorang pengusaha sekaligus ekportir di Denpasar, Selasa (22/12).

Meningkatnya penjualan itu didorong membaiknya kondisi ekonomi masyarakat Tiongkok termasuk Hong Kong.

Seperti dilansir BI, realisasi ekspor nonmigas Bali ke Tiongkok-Hong Kong selama delapan bulan bernilai US$ 24.664 ribu, sementara impor keperluan pengusaha yang didatangkan dari negeri itu seharga US$ 22.712 ribu.

Berbagai jenis barang ekspor yang memasuki pasar Tiongkok - Hong Kong antara lain hasil perikanan laut, berbagai jenis ukiran berbahan baku kayu, perhiasan dan permata buatan Bali rata-rata bernilai tiga juta dolar per bulan itu.

Kusuma Dewi mengjelaskan, pihaknya bersama pengusaha lainnya sering memenuhi permintaan perhiasan perak berupa cincin, giwang, kalung dan bros yang memiliki nilai antik untuk diperdagangkan kembasli kepada turis asing di sana.

Sementara itu barang impor dari Tiongkok - Hong Kong dalam kurun waktu delapan bulan 2015 sebenarnya berfluktuasi sesuai perkembangan nilai dolar AS terhadap nilai rupiah.

Aneka barang impor dari Tiongkok terdiri dari tekstil dan aneka produk komunikasi sejenis HP dan perangkatnya termasuk mesin-mesin berupa barang modal yang diperlukan pengusaha di Bali.

Kusuma Dewi mengatakan, realisasi ekspor ke Tiongkok-Hong Kong tetap lancar karena pesanan masih mengalir walaupun terjadi pasang surut sesuai situasi dan kondisi ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri

Terbaru