Hingga Oktober, nilai ekspor Bali merosot 7,99%

Rabu, 02 Desember 2015 | 12:57 WIB Sumber: Antara
Hingga Oktober, nilai ekspor Bali merosot 7,99%


JAKARTA. Bali menghasilkan devisa sebesar US$ 425,61 juta dari pengapalan berbagai jenis barang dagangan ke pasar luar negeri selama sepuluh periode Januari-Oktober 2015.

Nilai ekspor ini merosot 7,99% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai US$ 451,70 juta.

"Khusus bulan Oktober 2015 mencapai US$ 48,64 juta dolar AS, meningkat 21,49% dibanding bulan September 2015 yang hanya US$ 40,03 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar, di Denpasar, Rabu (2/12).

Ia mengatakan, capaian devisa pada bulan Oktober 2015 itu turun 7,61% bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya yang mengantongi devisa sebesar US$ 52,65 juta.

Ekspor berbagai jenis produk Bali diserap pasaran Amerika Serikat sebanyak 25,54%, menyusul Australia 9,91%, Jepang 9,53%, Singapura 9,53% dan Hong Kong 5,31%.

Panasunan Siregar menambahkan, lima komoditas utama yang menembus pasaran luar negeri meliputi produk ikan dan udang sebesar 17,80%, menyusul produk perhiasan (permata) 16,30% dan produk pakaian jadi bukan rajutan 11,26%.

Selain itu ada juga ekspor produk kayu dan barang dari kayu 8,73% serta produk perabot dan penerangan rumah tangga 8,24%.

Panasunan Siregar menjelaskan, berbagai jenis produk dari Bali yang dikapalkan ke pasaran luar negeri melalui pelabuhan Benoa, Denpasar sebanyak 43,28% atau senilai US$ 21,05 juta.

Selebihnya melalui pelabuhan laut di Jawa Timur sebesar 53,24% atau US$ 25,89 juta dan DKI Jakarta 3,48% atau senilai US$ 1,69 juta.

Ia mengharapkan, ke depan pengapalan berbagai jenis barang dagangan itu seluruhnya dapat dilakukan melalui pelabuhan laut di Bali sehingga mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat setempat.

"Jika pengiriman komoditas ekspor itu dilakukan melalui pelabuhan laut di luar Bali, maka dampak ekonomi dirasakan oleh daerah tersebut," ujar Panasunan Siregar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri

Terbaru