Pare-pare. Pembangunan 2 unit toilet umum dengan anggaran masing-masing Rp 700 juta, di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dirancang untuk menjadi salah satu ikon kota yang bertajuk "Peduli" ini.
Pembangunan toilet yang dianggap memboroskan anggaran di tengah banyaknya warga miskin yang membutuhkan bantuan, terus menuai sorotan publik.
"Memang sebaiknya pembangunan itu dievaluasi. Kan, pemkot punya wewenang untuk itu. Kita sebagai warga Parepare tentu ingin agar citra kota tetap baik di mata warga luar," kata salah seorang anggota Perhimpunan Jurnalis Ajatappareng (Pijar) Kota Parepare, Ibrah, Sabtu (1/10/2016).
Kepala Dinas PUPR Parepare Syamsuddin Taha mengaku, pembangunan toilet itu adalah terobosannya yang disetujui DPRD. Menurutnya, toilet di lapangan Andi Makkasau akan jadi ikon.
"Kita ingin ada ikon baru, tempat yang nyaman. Jadi saya buat terobosan ini. Pengguna lapangan makin hari makin ramai," ujarnya.
Dia menyebut, anggaran toilet itu berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) IPD untuk sanitasi. Selain di lapangan Andi Makkasau, toilet serupa rencananya bakal hadir di Pare Beach dan Pasar Lakessi.
Sejumlah warga sebenarnya memaklumi pembangunan toilet mahal itu, namun lokasinya disarankan di tempat yang lebih ramai sehingga pemanfaatannya lebih maksimal.
Anggota Komisi III DPRD Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Taufan Armas mengatakan, pembangunan toilet yang menelan anggaran besar itu tidak pernah dibicarakan di komisi III yang membidangi pembangunan.
"Rencanaya kami komisi III DPRD akan memanggil dinas terkait soal pembangunan toilet yang terbilang mahal itu," ungkap Taufan Armas.
(Suddin Syamsuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
