GUNUNGSITOLI. Ratusan warga dan pelajar tumpah ruah di Lapangan Merdeka, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Senin (28/3) malam.
Mereka menggelar aksi pawai obor mengitari Kota Gunungsitoli untuk memperingati gempa yang mengguncang Kepulauan Nias, Sumatera Utara pada 2005 silam. Sebelas tahun silam, pukul 23.09 WIB gempa berkekuatan 8,7 Skala Richter meluluhlantakkan Kepulauan Nias, Sumatera Utara.
Selain peserta pawai, ratusan warga lainnya juga memadati seputaran Lapangan Merdeka untuk melihat prosesi Pawai Obor tersebut.
Peserta pawai yang terdiri atas warga dan pelajar dari berbagai usia itu, mengawali pawai di Lapangan Merdeka Kota Gunugsitoli.
Mereka menyusuri lokasi pembuangan puing-puing reruntuhan di jalur pelabuhan lama menuju lokasi pasar Ya’ahowu, melewati depan Masjid Jami yang menjadi lokasi penampungan pengungsi dan para korban meninggal dunia, kemudian ke Jalan Sudirman yang dulunya banyak bangunan runtuh, menuju Jalan Gomo, dan berakhir kembali ke Lapangan Merdeka Kota Gunungsitoli.
Irmansyah Halawa, salah seorang warga mengatakan, aksi ini patut diapresiasi, agar menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Pengalaman sakit dan pahitnya hidup di bawah tenda, dengan segala keterbatasan menghadapi gempa 10 tahun silam itu akan menumbuhkan sikap waspada menghadapi kemungkinan datangnya bencana serupa, sehingga perlu dipertahankan moment seperti ini.
“Mungkin bagi sebagain warga, aksi ini membuka kembali memori sedih. Namun bagi sebagian warga , aksi ini menjadi pembelajaran bagi kita semua,” kata dia di seputaran Lapangan Merdeka Kota Gunungsitoli. (Kontributor Nias, Hendrik Yanto Halawa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
