TANGERANG. Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang mengatakan, ada sekitar 15.000 orang yang terkena gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sejak awal tahun.
Abduh Surahman mengatakan, pengurangan pegawai terus meningkat akibat pelemahan ekonomi dan dampak pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Dari data yang diperolehnya, ada sekitar 7.000 orang melapor di-PHK. "Tapi data di BPJS Ketenagakerjaan, ada 12.000 pegawai di Kota Tangerang yang di PHK. Sedangkan dari pendataan di lapangan sampai 15.000-an," kata Abduh pada Antara, Kamis (1/10).
Dia bilang, jumlah hasil pendataan langsung lebih besar lantaran ada pegawai yang dirumahkan tapi tak melapor ke Dinas Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan dalam mengurus uang jaminan.
Dia menjelaskan, perusahaan yang melakukan PHK yakni bergerak di bidang garmen hingga logam karena harga bahan baku diperoleh dari impor.
Ada juga dua bank yaitu CIMB Niaga dan Bank Danamon yang melakukan pengurangan pegawai. Bank CIMB Niaga misalnya, ada delapan pegawai yang menerima pensiun dini.
"Sedangkan Bank Danamon belum melaporkan jumlah dan sistem pengurangan pegawainya," kata Abduh.
Untuk mengantisipasi penambahan pengangguran, pihaknya menggelar bursa kerja dengan menggandeng sejumlah perusahaan. Dia mengklaim, ada 6.000 posisi untuk bidang jasa.
Bursa kerja yang dilaksanakan setahun sekali sebelumnya, kini dilaksanakan dua kali di tingkat kota dan tingkat kecamatan.
"Lowongan yang ada untuk perusahaan jasa. Namun jumlahnya memang masih sedikit dibandingkan dengan jumlah pegawai yang di PHK bahkan masuk dalam pengangguran atau pencari kerja baru," katanya. (Achmad Irfan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News