169 desa di Tulungagung alami kekeringan

Jumat, 15 September 2017 | 21:05 WIB Sumber: Antara
169 desa di Tulungagung alami kekeringan


KRISIS AIR -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur mencatat sudah ada 169 desa di daerah ini yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih selama msuim kemarau.

Jumlah itu berdasar laporan yang diterima dari jajaran BPBD kabupaten/kota se Jawa Timur.  Jumlah desa yang terdampak kekeringan itu masih dimungkinkan terus bertambah. Pasalnya, berdasar pemetaan daerah serta data bencana tahun-tahun sebelumnya, mencapai 422 desa.

Untuk mengantisipasi, BPBD Jatim terus bersinergi dengan BPBD tingkat kabupaten/kota. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, sudah mengantisipasi bencana kekeringan di di daerah-daerah dengan memberikan subdidi untuk penyediaan air bersih bagi desa-desa terdampak," kata Kepala BPBD Jatim, Sudarmawan di Tulungagung, Jumat (15/9).

Puncak musim kemarau masih akan terjadi hingga akhir September 2017, sehingga potensi kekeringan bisa terus bertambah. Sedangkan mulai awal Oktober, informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprekdisi sudah mulai turun hujan.

Sementara itu di Tulungagung, BPBD setempat menyatakan 19 desa dari enam kecamatan di wilayah ini berpotensi mengalami bencana kekeringan atau krisis air bersih.

Kendati hingga saat ini baru satu desa di Kecamatan Besuki yang mengajukan permintaan pasokan (dropping) air bersih, Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung Soeroto memastikan pihaknya tetap bersiaga penuh menghadapi potensi bencana kekeringan di wilayahnya.

Salah satunya adalah dengan menyiapkan satu unit truk tangki air untuk operasional. Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan PDAM serta perusahaan air minum Tirta Kencana untuk membantu armada dan penyediaan air bersih jika sewaktu-waktu ada lonjakan permintaan. (Destyan Handri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini
Terbaru