BATAM. Badan Pengusahaan Batam menyatakan selama 2014 nilai investasi baru dan perluasan usaha perusahaan asing di Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam, Kepulauan Riau, mencapai US$ 286,9 juta.
"Nilai investasi dari perusahan baru yang beroperasi di Batam sepanjang 2014 mencapai US$ 156,5 juta. Sementara dari perluasan perusahaan yang sudah beroperasi di Batam mencapai US$ 128,4 juta," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Sabtu (3/1).
Ia mengatakan, jumlah perusahaan yang mulai beroperasi pada 2014 mencapai 53 usaha, sementara 18 perusahaan asing dan gabungan dengan Indonesia melakukan perluasan usaha.
"Untuk yang investasi baru didominasi sektor perdagangan dan jasa dengan 29 perusahaan. Sementara perluasan didominasi perusahaan manufaktur dengan 9 usaha," kata Dwi Djoko.
Usaha lain yang direalisasikan pada 2014 adalah industri manufaktur 17 perusahaan, perkapalan 8 perusahaan dan properti satu perusahaan.
Negara yang menanamkan investasinya antara lain Singapura, Australia, Malaysia, India, Tiongkok, British Virgin Island, Amerika, Inggris, Myanmar, Selandia Baru, Taiwan, Amerika Serikat, Belanda dan Kanada.
Berdasarkan data BP Batam, pada 2013 tercatat realisasi investasi mencapai US$ 155,2 juta dari 47 perusahaan baru. Pada 2012 sebesar US$ 98,8 juta, 2011 sebesar US$ 106 juta, 2010 sebesar US$ 79,6 juta dan 2009 sebesar US$ 196,8 juta dolar AS.
Untuk ekspansi selain bidang manufaktur juga ada sektor perdagangan sebanyak 8 usaha dan perkapalan 1 usaha.
Industri-industri tersebut, kata dia, berasal dari Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Perancis dan Belanda.
"Data tersebut menunjukkan Batam tetap tumbuh dan diminati oleh investor asing sebagai wilayah untuk membangun usaha," kata Djoko.
Selain yang sudah direalisasikan, kata dia, sepanjang 2014 juga terdapat sebanyak 127 perusahaan asing dan gabungan tertarik untuk menanamkan modal di Batam dengan nilai US$ 371 juta. (Larno)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News