KENDARI. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat masih ada sekitar 30% atau kurang lebih 580 kilometer dari 1.950 Km jalan provinsi yang rusak berat.
"Artinya bahwa kondisi jalan yang sudah baik di Sultra mencapai 70%," ujar Kepala Dinas PU Sultra LM Sahidin di Kendari, Senin (10/10).
Namun demikian, kata Sahidin, dengan kondisi jalan yang rusak 30% itu masih tetap bisa dilalui baik pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat.
Mantan Kabid Bina Marga Dinas PU Sultra itu mengatakan, keseriusan pemerintah Provinsi yang di nakodai Gubernur (non aktif) dan Wakil Gubernur Sultra dua periode Nur Alam - HM Saleh Lasata itu terus menjadi titik perhatian dan prioritas program jangka pendek maupun menengah pemerintah Sultra.
"Pemprov Sultra melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 menganggarkan sedikitnya Rp 300 miliar untuk khusus infrastruktur jalan dan sebagian jembatan yang dinilai rusak berat," ujarnya.
Artinya, bila anggaran sebesar Rp 300 miliar itu dikalkulasi dengan satu kilometer jalan, maka setiap satu kilometer jalan dianggarkan dananya minimal Rp 2 miliar.
LM Sahidin mengatakan dengan masih panjangnya jalan yaang belum teraspal dengan sempurna itu, membuat instansi yang dinakodainya sekitar dua tahun itu mengharapkan kepada pihak legislatif dalam usulan pengganggaran pada APBD Induk di tahun 2017 tidak dalam pemotongan anggaran sebagaimana yang terjadi pada 2016.
Menurut dia, bahwa masih panjangnya jalan yang belum teraspal dengan baik itu harus mendapat porsi anggaran lebih besar di tahun-tahun yang akan datang.
Data bagian Litbang ke PU-an Sultra mencatat jalan provinsi yang dianggar rusak berat terutama di poros Muna-Buton Tengah, Ereke Buton Utara menuju Lasalimu Buton, Poli-Polia dan Rate-Rate Kolaka Timur dan Moramo Konasel menuju Kota Kendari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
