PEKANBARU. Tim udara satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau mengerahkan tujuh unit helikopter pengebom air untuk menanggulangi karhutla di tiga kabupaten.
"Hari ini tujuh helikopter menggelar operasi pengeboman air di wilayah Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Bengkalis," kata anggota tim udara Satgas Karhutla Riau Lettu Sherif Yanuardi di Pekanbaru, Jumat (30/9).
Di Bengkalis, titik api terpantau di Desa Tasik Serai, Kecamatan Pinggir dan Desa Bukit Kerikil, Kecamatan Bukit Batu. Dua heli jenis Sikorsky dan heli bantuan Sinar Mas silih beganti melakukan pemadaman di pusat titik api.
Sementara di wilayah Rokan Hilir, titik api terpantau di Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih. Heli jenis MI-172 dan 2 unit MI-8 secara bergantian melakukan pemadaman di lokasi yang terbakar dalam sepekan terakhir.
Selain itu, karhutla juga terpantau di wilayah Rokan Hulu tepatnya di daerah Rambah Samo dan Kabun. Hingga sore ini, heli MI-172 dari wilayah Rohil bergeser ke Rohul guna membantu pemadaman di wilayah itu. Selain lima heli di atas, turut diterbangkan heli jenis Bolkow-105 dan Air Tractor guna pemadaman karhutla di Rohul.
Riau pada dasarnya dipastikan memasuki musim hujan menjelang akhir September 2016 ini. Hujan sempat mengguyur wilayah Riau meski belum merata dengan intensitas sedang pada malam hari selama sepekan. Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Oktober-November mendatang.
Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau mengaku telah tumpahkan 41,09 juta liter lebih untuk bom air lewat udara.
"Sampai 26 September 2016, 10 unit armada udara kita tumpahkan 41.094.900 liter dalam operasi water bombing (bom air)," kata Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau Edward Sanger.
Dia jelaskan operasi water bombing tersebut dilakukan dalam 11.073 kali penerbangan dengan total kebakaran terutama di lahan gambut dipadamkan berjumlah 3.734,01 hektare.
Provinsi Riau masih dalam status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan, setelah diperpanjang selama enam bulan atau terhitung mulai 1 Juni hingga 30 November 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News