KUPANG. Gara-gara delay lebih dari 15 jam, sekitar 80 penumpang pesawat Batik Air tujuan Kupang-Jakarta telantar di bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (15/6) malam.
Salah seorang penumpang yang juga anggota DPRD Kota Kupang, Adrianus Talli, kepada Kompas.com mengaku sangat kecewa dengan pelayanan Batik Air yang menurutnya sudah menelantarkan dan membuat resah para penumpang. Mereka sudah berada di bandara sejak pukul 8.00 Wita, namun hingga pukul 22.00 Wita, para penumpang belum juga diterbangkan.
“Sebagai penumpang, saya sangat memahami kondisi yang ada, dimana menurut penjelasan manajemen Batik Air, kerusakan pada hidrolik roda pesawat dan itu bukan sesuatu yang disengaja. Tapi harusnya manajemen juga bisa memberi kepastian apakah penumpang dapat diberangkatkan atau ditunda sampai penerbangan esok harinya, sehingga ada kepastian dan penumpang tidak resah dalam sebuah penantian yang tak pasti,” katanya.
Adrianus mengatakan, berdasarkan penjelasan pihak Batik Air bahwa pesawat pagi yang dari Jakarta mengalami kerusakan mesin. Maskapai Batik Air berjanji memberangkatkan penumpang pukul 16.00 Wita, tetapi sampai pukul 18.00 Wita, belum ada kejelasan. Selain itu, ada informasi tambahan dari pihak Batik Air bahwa dalam satu jam ke depan akan ada penerbangan, namun hingga pukul 22.00 Wita belum juga ada kejelasan.
“Tentunya maskapai harus memberikan kompensasi kepada penumpang, sebagai hak penumpang, karena keterlambatan ini sesuai peraturan yang ada, dan syukurlah pihak maskapai sudah melaksanakannya,” kata Adrianus.
Sementara itu, penumpang lainnya, Dedi Pattiwua mengatakan, dirinya harus mengikuti kegiatan Bappenas di Jakarta pada Selasa (16/6/2015) esok sekitar pukul 10.00 Wita, sehingga harus tiba di Jakarta malam ini.
"Seharusnya pihak Batik Air memberitahukan kepada kami akan kendala yang dihadapi dan pembatalan pemberangkatan, bukannya kami harus dibiarkan menunggu seperti ini. Saat terjadi penundaan keberangkatan, pihak Batik Air tidak memberikan alternatif penerbangan lain, sehingga penumpang dibiarkan menunggu dalam ketidakpastian," kata Dedi kesal.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di bandara Eltari Kupang, hingga berita ini dimuat pesawat belum juga berangkat. Pihak Batik Air juga belum bisa dikonfirmasi. (Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News