JAKARTA. Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta menyiapkan lebih dari 100 unit bus untuk mengangkut penumpang yang telantar akibat aksi mogok sopir angkutan kota pada Selasa (22/3).
Seperti diberitakan, terjadi unjuk rasa Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) yang menuntut pembekuan perusahaan penyedia jasa transportasi online.
"Bantuan bus dari Dishub ada 197 unit, terdiri dari 140 unit bus sekolah, 49 unit bus angkutan malam hari, dan delapan unit bus karyawan DKI. Semuanya untuk membantu mengangkut penumpang," kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Bus Sekolah Dishubtrans DKI Jakarta, Moh. Insaf, Selasa (22/3).
Insaf menjelaskan, pembagian bus bantuan itu diperhitungkan berdasarkan pada kondisi masing-masing terminal di lima wilayah yang ada di DKI Jakarta. Sampai saat ini, peruntukan bus bantuan paling banyak berada di wilayah Jakarta Timur.
Selain menyediakan ratusan bus bantuan, PT Transjakarta juga memberlakukan pembayaran secara tunai khusus hari ini. Dengan begitu, penumpang yang biasanya menggunakan jasa angkutan umum non-transjakarta bisa naik bus tersebut tanpa harus membeli tiket seharga Rp 40.000 terlebih dahulu.
Sebelumnya diberitakan, Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) dan Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK-MPAU) mengajukan tuntutan tentang keberadaan perusahaan penyedia jasa transportasi online yang masih bebas beroperasi.
Mereka juga meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membekukan operasi perusahaan tersebut yang menggunakan kendaraan ber-pelat hitam sebagai angkutan umum, seperti Uber, Grab, dan perusahaan angkutan umum lainnya.
Unjuk rasa direncanakan berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 17.30 WIB dengan perkiraan massa terdiri dari 8.000 orang.
Menurut informasi yang dihimpun, massa juga akan melakukan sweeping kendaraan-kendaraan yang dicurigai sebagai angkutan umum ilegal. (Andri Donnal Putera)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News