JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku bersedia dipanggil oleh tim angket DPRD DKI Jakarta. Menurut Basuki, pemanggilannya ini akan semakin memperjelas permasalahan anggaran yang diperdebatkan antara eksekutif dengan legislatif selama ini.
"Jangankan dipanggil tim angket, dipanggil Tuhan pun saya siap," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (13/3).
Kendati demikian, Basuki mengaku bingung dengan penggunaan hak angket oleh DPRD. Terlebih, proses angket yang dijalankan kini sudah melenceng dari substansi yang ada.
Sedianya, angket ini untuk menyelidiki apakah dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 yang dikirim ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) palsu atau tidak. Namun, saat ini, proses angket telah melebar ke permasalahan foto rapat revitalisasi Kota Tua yang tersebar di sosial media. Di dalam foto itu, terdapat istri Basuki, Veronica Tan dan adik Basuki, Harry Basuki yang duduk di kursi pimpinan rapat.
Selama dua hari kemarin, tim angket memeriksa konsultan e-budgeting dan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) DKI. Sejak Jumat kemarin, tim angket justru melakukan pemanggilan kepada Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni serta Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani yang tak berhubungan dengan APBD.
Menurut Basuki, kehadiran istri dan adiknya adalah sebagai undangan dari Sylviana. Keduanya diminta untuk menyumbangkan ide dalam pertemuan tersebut.
"Ya sudahlah, namanya juga ada orang panik. Sekarang angket APBD berubah jadi angket Kota Tua kayaknya, bingung saya. Apa emang DPRD enggak ngerti judul atau gimana," kata Basuki. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News