Anggaran habis, BPBD Gunungkidul ajukan darurat kekeringan

Kamis, 01 November 2018 | 14:20 WIB   Reporter: kompas.com
Anggaran habis, BPBD Gunungkidul ajukan darurat kekeringan

ILUSTRASI. Kekeringan akibat kemarau


ANGGARAN - YOGYAKARTA. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Yogyakarta, kehabisan anggaran untuk melakukan droping air. BPBD segera mengajukan surat status tanggap darurat kekeringan ke Bupati untuk segera ditindaklanjuti. 

"Anggaran kami terbagi menjadi beberapa item, untuk beli air sendiri, untuk perawatan kendaraan dan BBM (Bahan Bakar Minyak). Untuk anggaran BBM sudah habis, sehingga 2 dari 6 mobil tangki kami terpaksa dikandangkan menunggu anggaran status tanggap darurat kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki saat ditemui di Kantornya, Kamis (1/11).

Anggaran droping air bersih yang dikelola BPBD Gunungkidul selama 2018 sebanyak Rp 638 juta. Sampai akhir Oktober 2018, sebagian besar sudah terpakai. Untuk tetap melakukan droping air bersih ke masyarakat, pihaknya menggunakan anggaran bantuan dari pihak ke-3, sampai anggaran darurat kekeringan disalurkan. 

Edy mengakui, habisnya anggaran BBM karena meningkatnya harga solar non subsidi yang selama ini digunakan. Pihaknya mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 80 juta, dengan estimasi tambahan droping air sampai akhir bulan November 2018. 

Pengajuan ke bupati akan dilakukan pada hari Jumat (2/11). "Perkiraan anggaran tersebut bisa dilakukan untuk 20 hari kerja, kalau dihitung waktu bisa sampai tanggal 24 November," ucapnya. 

"Untuk mekanisme pengajuannya Jumat kami ajukan, lalu kami susul dengan komunikasi, kami buatkan draft darurat kekeringan dan SK sudah ditandatangani bupati dana tak terduga bisa kita alihkan untuk kekeringan," jelasnya. 

Edy mengakui, kondisi kekeringan di Gunungkidul menjadi yang terpanjang sejak 2 tahun terakhir, karena pada tahun lalu bulan Oktober sudah turun hujan. Dia menambahkan, seandainya sudah turun hujan saat penetapan darurat kekeringan, hujan pada minggu pertama tetap belum bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. 

"Dari koordinasi dengan BMKG Yogyakarta, hujan baru akan turun pada minggu ke tiga bulan November," ucapnya. (Markus Yuwono)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggaran Habis, BPBD Gunungkidul Ajukan Darurat Kekeringan"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru