MRT - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejauh ini belum menentukan lokasi Depo untuk Mass Rapid Transit (MRT) fase II. Namun hal itu dikatakannya bukan penghalang dalam pembangunan MRT tahap II.
"Karena itu target untuk menyelesaikan sampai ke kota tidak akan ada kendala. Sambil kita mematangkan soal lokasi depo, jadi tidak menjadi kendala untuk pembangunan fase II," kata Anies di DPRD DKI, Senin (14/1).
Anies menyebut, sejauh ini pembangunan masih bisa menggunakan depo di lebak bulus dan ruang-ruang di stasiun yang belum beroperasi. Ia pastikan untuk rute Bundaran HI - Kota pembangunannya tetap berlanjut dengan depo yang ada.
"Itu masih bisa dihitung simulasinya. Bila nanti beroperasi lebih tinggi lagi, di atas 22 rangkaian kereta atau 23 rangkaian, di situ baru harus kita memiliki depo baru," tegasnya.
Saat ini, ada 16 rangkaian kereta MRT, dengan penambahan hingga 23 rangkai depo MRT yang sudah ada masih memungkinkan MRT untuk beroperasi.
"Jadi MRT ini akan bisa beroperasi optimal sampai dengan di kota dengan menjangkau 22 atau 23 kereta, itu masih bisa melayani sampai dengan kota," tegasnya.
Anies mengatakan bahwa dengan tertundanya pembangunan Depo baru, tidak menghambat MRT untuk beroperasi.
"Jangan sampai proyek terhenti gara-gara enggak keputusan depo. MRT masih bisa mengangkut lebih dari 400 ribu orang per hari, jadi tidak mempengaruhi," ungkapnya.
Depo MRT fase II rencananya awalnya akan dibangun di Kampung Bandan Jakarta Utara. Namun akibat masalah sengketa lahan di Kampung Bandan muncul wacana untuk membangun depo MRT di stadion BMW. Namun sejauh ini Anies belum menentukan lokasi depo secara pasti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News