JAKARTA. Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meminta Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, menangguhkan semua kebijakan mereka yang berbeda dengan program kerjanya. Salah satu program Anies yang dianggap berbeda dengan program Basuki - Djarot adalah penggusuran.
"Jadi menyangkut penggusuran dan lain-lain, saya sudah minta moratorium dan saya berharap tahan (dulu), karena nanti ada perubahan," kata Anies saat ditemui di rumahnya di Jalan Lebak Bulus Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (28/4) siang.
Anies mengatakan, alasan dia meminta penangguhan atau moratorium atas dasar perolehan suara versi hitung cepat sejumlah lembaga survei, di mana dia bersama Sandiaga Uno mengungguli Basuki- Djarot pada Pilkada DKI 2017.
Anies juga meminta Ahok- Djarot tetap mempertahankan kebijakan yang sesuai dengan garis besar visi-misi dia bersama Sandi.
"Dari hasil Pilkada kemarin itu jelas mandatnya, semua wilayah memilih, komitmen kita penataan lingkungan bukan penggusuran. Saya berharap enam bulan ke depan itu kebijakan yang memperhitungkan rencana perubahan," kata Anies.
Anies juga berpesan agar Basuki- Djarot dapat menegakkan kebijakan dan aturan yang rutin dilakukan. Dia tidak ingin jika tugas Basuki- Djarot yang belum rampung nanti dibebankan padanya dan Sandi saat awal-awal menjabat, usai pelantikan pada Oktober 2017.
Pasangan Anies-Sandi unggul dalam perolehan suara Pilkada DKI Jakarta 2017 versi hitung cepat sejumlah lembaga survei, 19 April 2017. Pihak KPU DKI Jakarta masih memproses rekapitulasi perolehan suara secara keseluruhan. (Andri Donnal Putera)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News