Anies-Sandi bersikukuh setop reklamasi Jakarta

Selasa, 16 Mei 2017 | 16:31 WIB   Reporter: Agus Triyono
Anies-Sandi bersikukuh setop reklamasi Jakarta


JAKARTA. Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dipastikan tidak akan mengubah keputusan  tentang proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta. Pasangan tersebut akan tetap pada janji kampanye mereka.

Irvan Pulungan, ahli lingkungan hidup yang sempat jadi dewan pakar pasangan Anies-Sandi mengatakan, pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut hanya akan memperbarui data untuk mendukung putusan mereka. "Pembatalan reklamasi tidak ada yang berubah, paling yang akan dilakukan memperbarui data saja, " katanya, Selasa (16/5).

Menurut Irvan, proyek reklamasi selama ini penuh masalah dan pelanggaran hukum. Berdasarkan analisis yang dilakukannya terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara beberapa waktu lalu. Pelanggaran tersebut salah satunya bisa dilihat dari penerbitan surat keputusan gubernur DKI Jakarta tentang reklamasi salah satunya Pulau K yang tidak merujuk UU 27 Tahun tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil.

"Jadi bagimana SK bisa keluar tanpa ada payung hukumnya," katanya.

Masalah lain, berkaitan dengan proses pengurusan izin lingkungan. Berkaitan dengan masalah izin lingkungan telah terjadi manipulasi terkait masyarakat yang terkena dampak. "Yang terkena dampak masyarakat A, tapi yang diajak bicara masyarakat penduduk Z, ini kan tidak sinkron," katanya.

Walaupun kemungkinan mendapat tentangan dari gubernur baru Jakarta, Pemerintah Pusat kemungkinan besar tidak akan menyerah. Sebelumnya,  Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyatakan, akan memperjuangkan proyek reklamasi di Pantai Utara Jakarta.

Luhut mengatakan, pemerintah akan menjelaskan kepada gubernur baru Jakarta. Bukan hanya itu saja, pemerintah juga akan memperkuat penjelasan dengan data ilmiah. "Akan disampaikan, mungkin Pak Anies belum tahu data yang banyak, supaya pikiran lebih jernih," katanya beberapa waktu lalu.

Menurut Luhut, perjuangan tersebut dilakukan agar ancaman banjir dan tenggelamnya Jakarta bisa ditanggulangi. "Ini untuk kepentingan nasional dan Jakarta, kalau tidak tiap tahun tanah Jakarta yang saat ini turun 17,5 sentimeter sampai 23 sentimeter akan terus turun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru