Antisipasi Penyebaran PMK, Kementan Turunkan Mahasiswa Percepat Vaksinasi

Minggu, 10 Juli 2022 | 15:00 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Antisipasi Penyebaran PMK, Kementan Turunkan Mahasiswa Percepat Vaksinasi

ILUSTRASI. Seorang dokter hewan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). Antisipasi Penyebaran PMK, Kementan Turunkan Mahasiswa Percepat Vaksinasi.


PETERNAKAN - MAGELANG. Guna mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini sedang mewabah, Kementerian Pertanian  (Kementan) mengajak seluruh jajarannya di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam penanggulangan penyebaran wabah PMK.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan salah satu bentuk penanganan PMK melalui pemberian obat dan vitamin kepada hewan yang terpapar PMK. Upaya lainnya adalah dengan melakukan desinfektan sudah di kandang dan area pemeliharaan. 

“Pemerintah langsung bergerak cepat dengan memberikan bantuan obat, antibiotik, dan vitamin. Meski angka kematian cukup rendah tidak membuat pemerintah menyepelekan PMK. Saya memerintahkan seluruh jajaran hingga tingkat daerah meningkatkan pengawasan”, ujar Syahrul dalam siaran pers Kementan akhir pekan ini.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nusyamsi mengatakan, dalam penanganan PMK perlu juga dilakukan sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat agar tidak panik dengan informasi yang simpang siur. 

Baca Juga: BSI Salurkan 3.691 Hewan Kurban ke Seluruh Indonesia

“Kewaspadaan dan kedisplinan kita semua memegang peranan penting dalam pencegahan penularan PMK ke tempat yang masih sehat. BPPSDMP akan memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge dalam upaya penanggulangan PMK. Hal tersebut guna meningkatkan kompetensi peserta dalam pengendalian dan pemberantasan PMK sekaligus mengurangi penyebaran", papar Dedi.

Dedi juga mengungkapkan bahwa seluruh komponen di bawah BPPSDMP wajib turun, terutama tenaga medik dan paramedik dalam menanggulangi wabah PMK.

Menindaklanjuti hal tersebut Polbangtan Yogyakarta Magelang melalui Direktur Polbangtan Yogyakarta, Bambang Sudarmanto mengatakan, Polbangtan YoMa menugaskan beberapa dosen, paramedik hingga mahasiswa untuk bergerak cepat menanggulangi wabah PMK di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Polbangtan YoMa sudah melatih  408 mahasiswa untuk menangani vaksinasi PMK. Tak hanya itu, sebanyak 5 dokter hewan dan 60 mahasiswa ditempatkan di beberapa Rumah Pemotongan Hewan (RPH) untuk pengawalan penyembelihan hewan qurban atas permintaan dan kerjasama dengan Kabupaten & Kota Magelang Jawa Tengah pada saat hari raya Idul Adha.

Baca Juga: Sapi-Sapi Kurban Jokowi Berbobot 800 Kg Hingga 1 Ton

Rencana vaksinasi PMK Tahap II dari Polbangtan YoMa akan dilaksanakan ke beberapa wilayah Jawa Tengah antara lain di Kota Magelang dengan 200 dosis, Kabupaten Magelang 700 dosis, Kabupaten Temanggung 800 dosis dan Kabupaten Kebumen 800 dosis.

"Sedangkan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Kabupaten Sleman 1000 dosis, Kabupaten Kulon Progo 1000 dosis, Kabupaten Gunung Kidul 1000 dosis, Kota Yogyakarta dan UGM 200 dosis dan UPTD 100 dosis", ungkap Bambang.

Bambang juga menyampaikan agar seluruh relawan dan mahasiswa untuk bergerak cepat dan langsung ke lapangan membantu masyarakat yang tentunya dengan menerapkan SOP dan menjaga hiegienis. Menjaga kesehatan dan bisa menanggulangi PMK ini .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru