Arus balik lebih rawan, berikut antisipasinya

Rabu, 28 Juni 2017 | 09:44 WIB Sumber: Kompas.com
Arus balik lebih rawan, berikut antisipasinya


JAKARTA. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto mengatakan, tingkat kecelakaan umumnya lebih besar terjadi saat arus balik dibandingkan ketika berangkat atau arus mudik.

"Pada arus balik biasanya semangat serta fisik relatif menurun dan konsentrasi berkurang. Saya mengimbau para pengemudi sepeda motor maupun kendaraan pribadi untuk mempersiapkan dirinya dan kendaraan sebelum dipakai balik," ujar Pudji dalam siaran pers, Selasa (27/6).

Merujuk data kecelakaan pada 2016, saat musim Lebaran didominasi sepeda motor dengan kisaran mencapai 71%. Kecelakaan banyak terjadi saat arus balik. Hal tersebut disinyalir terjadi karena pengaruh sejumlah faktor,seperti kelelahan karena telah terkuras tenaga saat mudik dan bersilaturahim, menipisnya uang saku sehingga enggan beristirahat, serta semangat yang kendor dan mengurangi konsentrasi.

Kemhub memprediksi, pada musim mudik tahun ini terjadi peningkatan 13,92% untuk mobil pribadi dari sebelumnya 3.057.293 unit menjadi 3.482,715 unit pada 2017. Sedangkan motor diperkirakan  naik 18,18% dari 5.135.708 unit pada 2016 menjadi 6.069.380 unit pada tahun ini.

Dari angka tersebut bisa dipastikan kepadatan juga tetap terjadi saat arus balik. Bahkan potensi kecelakaan lebih besar dengan kondisi yang sudah lelah sehabis berlibur di kampung halaman.

Nah, sebagai antisipasi, pengendara harus memastikan kondisi kendaraan tetap prima. Pemudik juga wajib mempersiapkan diri, terutama soal fisik dan mental.

Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, salah satu yang sering diabaikan adalah kondisi fisik, terutama bagi yang akan bertugas sebagai pengendara.

"Memastikan kendaraan tetap sehat memang perlu, tapi lebih penting lagi juga pengendaranya. Perjalanan mudik dan berlibur di kampung halaman menguras tenaga yang cukup besar, hal ini harus disikapi dengan bijak supaya siap kembali melewati kerasnya medan di arus balik," ujar Jusri, Senin (26/6).

Menurut Jusri, sebaiknya satu atau dua hari sebelum berangkat kembali ke Ibu Kota, pengendara harus mempersiapkan fisik dengan melakukan istirahat yang cukup. Kurangi kegiatan berlibur dan pastikan fisik dalam kondisi prima.

Hal penting lainnya, kata Jusri, yaitu memastikan bahwa kondisi psikis dari pengendara dalam keadaan yang nyaman. Tidak bisa dipungkiri, beberapa kejadian kecelakaan lalu lintas juga disebabkan oleh pengendara yang tidak fokus akibat memikirkan masalah lain, atau bahkan rutinitas saat kembali ke Jakarta.

Hal-hal seperti ini memang tidak bisa diprediksi karena tidak bisa dilihat dengan kasat mata kondisinya. Mungkin kepala keluarga yang mengendarai mobil sudah memikirkan rutinitas kerja saat tiba di Jakarta, atau hal-hal lain yang menggangu, seperti membayar cicilan mobil, rumah, dan sebagainya. Hal ini manusiawi dan tanpa disadari menjadi beban tersendiri yang dampaknya bisa menggangu, jadi selain fisik mental juga perlu," kata Jusri. (Stanly Ravel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru