COVID-19 - Jakarta. Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir menyebabkan virus corona bermutasi menghasilkan beragam varian baru. Salah satu varian baru virus corona harus diwaspadai karena sudah menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia.
Varian baru virus corona yang lebih berbahaya tersebut adalah virus corona B.1.617.2 atau Delta. Varian virus corona B.1.617.2 atau disebut juga varian Delta masuk dalam daftar variant of concern (VOC) atau daftar varian virus corona yang perlu diwaspadai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Disebutkan bahwa varian baru virus corona Delta ini juga telah menyebar di beberapa wilayah di Indonesia. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan ada 32 kasus infeksi virus corona varian B.1.617.2 atau delta di Indonesia.
"Iya, sudah menyebar di Indonesia, ada 32 kasus yang terdeteksi dari genom sekuensing," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/6/2021).
Menurut laporan, berikut daftar wilayah yang terdeteksi adanya kasus varian baru virus corona Delta:
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- Kalimantan Tengah
- Sumatera Selatan
Baca juga: Data Corona Indonesia, Selasa (8/6): Tambah 6.294 kasus, total 1.869.325 kasus
Varian baru virus corona Delta Lebih Menular
Dilansir dari NYMag, (4/6/2021), varian baru virus corona B.1.617.2 atau varian Delta telah menyebar di 62 negara. Beberapa peneliti menduga bahwa varian baru virus corona Delta ini berkontribusi pada gelombang besar kasus virus corona di India.
Varian baru virus corona Delta memiliki beberapa mutasi yang tampaknya memberikan keunggulan dibandingkan strain lainnya. Kemampuan yang penting untuk diperhatikan adalah mereka mampu bermutasi dan dapat membuat strain lebih mudah menular, yang juga akan menjadikannya varian yang paling berbahaya.
Satu studi menunjukkan varian baru virus corona Delta mungkin hingga 50 persen lebih menular daripada varian B.1.1.7 (Inggris/Alpha). Ahli epidemiologi di Imperial College London sekaligus salah satu penasihat utama pandemi pemerintah Inggris, Neil Ferguson, menyampaikan bahwa varian baru virus corona Delta 60 persen lebih mudah menular daripada Alpha, yang merupakan jenisnya sendiri.
Selain itu, ia menambahkan bahwa varian baru virus corona Delta lebih menular daripada jenis asli virus corona yang muncul di China pada akhir 2019. Intinya adalah jika penelitian pendahuluan akurat, varian baru virus corona Delta akan segera menjadi strain Covid-19 paling dominan di dunia dan menyebabkan wabah cepat di negara-negara tanpa tingkat vaksinasi yang tinggi.
Menurut Public Health England, data awal menunjukkan bahwa varian baru virus corona Delta lebih cenderung menyebabkan rawat inap daripada Alpha.