PANGKALPINANG. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membutuhkan tambahan listrik 300 Mega Watt, guna mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
"Saat ini ketersediaan listrik untuk masyarakat di Pulau Bangka dan Belitung baru 175 MW atau masih kurang," kata Kabid Migas dan Kelistrikan Distamben Kepulauan Babel, M Taufik di Pangkalpinang, Selasa (20/12).
Ia menjelaskan kebutuhan pasokan 300 MW ini akan disalurkan untuk rumah tangga, usaha kecil menengah, perhotelan, industri dan dunia usaha lainnya.
"Saat ini kondisi kelistrikan masih pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan sistem kelistrikan di Kepulauan Babel masih menggunakan diesel, sehingga membutuhkan biaya operasional dan pemeliharaan yang cukup tinggi.
"Hampir 99 persen lebih pembangkit listrik di daerah ini masih mengguna diesel, sehingga rawan terjadi ngangguan jaringan," ujarnya.
Menurut dia saat ini baru ada dua unit PLTU tersebar di Pulau Bangka 2x30 MW dan Belitung 2x16,5 MW dan operasional PLTU yang dibangun di dua pulau masih kurang maksimal.
"Mesin pembangkit PLTU terkadang hidup dan mati, sehingga listrik yang dihasilkan tidak maksimal," ujarnya.
Untuk meningkatkan ketersediaan listrik masyarakat ini, pihaknya terus melakukan berbagai upaya, misalnya lobi ke pemerintah pusat, menawarkan investasi kelistrikan kepada investor dan mendorong PLN untuk meningkatkan pasokan listrik masyarakat.
"Mudah-mudahan ketersediaan dan pelayanan listrik tahun depan semakin lebih baik, sehingga dapat mempercepat pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News