PALEMBANG. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Sumatera Selatan sejak dua hari terakhir hingga Rabu mulai diselimuti kabut asap, dampak dari kebakaran hutan dan lahan melanda di sejumlah daerah di provinsi tersebut.
Pantauan Antara di Bandar Udara (Bandara) Palembang, kabut asap sejak pagi mulai menyelimuti kawasan bandara yang juga merupakan embarkasi haji Sumatera Selatan itu.
Sejumlah warga bermukim di kawasan bandara itu mengatakan bahwa aktivitas sehari-hari mulai terasa terganggu dampak dari kabut asap yang mulai menyelibuti udara Kota Palembang sejak dua hari terakhir.
Demikian juga aktivitas penerbangan pesawat udara mengalami gangguan dan terjadi keterlambatan penerbangan, ataupun penundaan akibat kabut asap yang menyelimuti kawasan bandara, kata koordinator pengamanan harian Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Gunawan.
Menurut dia, berdasarkan informasi dari BMKG setempat bahwa beberapa hari terakhir tingginya titik panas yang mulai terbakar di lahan hutan, terutama berasal dari lahan gambut di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir.
Dikatakannya, dari pantuan pagi hari ini saja ada dua penerbangan pesawat mengalami keterlambatan pendaratan atau landing, karena jarak pandang dampak dari gangguan kabut asap hanya 400 hingga 500 meter.
Sementara, pendaratan aman minimal dalam jarak pandang 800 meter pada jam 07.00 Wib, sehingga ada dua penerbangan yakni pesawat Garuda dan Lion Air tujuan Jakarta-Palembang tidak dapat mendarat dan harus kembali ke Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta sebagai antisipasi pihak Angkasa Pura untuk menghindari segala kemungkinan yang terjadi dapat membahayakan penumpang, katanya.
Ia menjelaskan, guna mengantisipasi dan mencegah kemungkinan terjadi, pihak Angkasa Pura melakukan beberapa upaya menunggu asap hingga jarak pandang kembali normal.
Sementara, terjadi keterlambatan penerbangan yang hari ini direncanakan ada sepuluh penerbangan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Selanjutnya, keterlambatan tersebut terjadi agar penerbangan bisa kembali normal dan tidak membahayakan para calon penumpang, katanya. (Muhammad Suparni/Evan Ervani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News