Banyak Anak dan Balita Di Depok Positif Covid-19, Ini Gejala Omicron & Cara Menangani

Kamis, 03 Februari 2022 | 14:41 WIB Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com
Banyak Anak dan Balita Di Depok Positif Covid-19, Ini Gejala Omicron & Cara Menangani

ILUSTRASI. Banyak Anak dan Balita Di Depok Positif Covid-19, Ini Gejala Omicron & Cara Menangani


COVID-19 - Depok. Kasus Covid-19 di Kota Depok semakin mengkhawatirkan. Banyak anak-anak dan balita terkena Covid-19. Mari mengenali gejala Covid-19 Omicron pada balita agar bisa melakukan penanganan secara secara tepat.

Merujuk data resmi milik Pemerintah Kota Depok, kasus Covid-19 hingga 2 Februari 2022 terkonfirmasi mencapai 112.292. Jumlah kasus Covid-19 yang aktif di Depok pada 3 Februari 2022 mencapai 6.179 orang.

Dilansir dari Kompas.com, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan positivity rate kasus Covid-19 pada periode 17 hingga 23 Januari 2022 tercatat 4,36%. Angka tersebut melonjak menjadi 12,63% pada periode 24 sampai 30 Januari 2022. "Data positivity rate (PR) mengalami tren peningkatan," kata Idris, Rabu (2/2/2022).

Selain itu, infeksi Covid-19 tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dialami bayi dan anak-anak. Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok Devi Mayori mengungkapkan, saat ini ada 19 pasien positif Covid-19 yang dirawat. Dari 19 pasien tersebut, satu di antaranya merupakan bayi.

Devi mengatakan, bayi tersebut dirawat di RSUD Kota Depok sejak Selasa (1/2/2022). "Ini ada anak-anak yang terkena. Kemarin varian Delta enggak terlalu banyak (pasien anak). Nah, ini ada anak-anak yang terkena, bahkan bayi," kata Devi saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga: Berlaku, Jabodetabek & Daerah Lain PPKM Level 2 Boleh PTM Terbatas & Sekolah Online

Namun, Devi, belum bisa memastikan varian virus yang menginfeksi bayi tersebut. Menurut dia, pihak RSUD Depok masih menunggu hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) untuk mengetahui varian virus yang menginfeksi pasien. "Belum diketahui, karena kami sedang mengirim WGS test-nya ke laboratorium kesehatan daerah (labkesda) provinsi," tutur Devi.

Devi pun mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam memutus penyebaran Covid-19. Apalagi, varian Omicron lebih cepat menular. "Masyarakat jangan terlena dengan landainya kasus kemarin. Sekarang sudah masuk varian baru dan varian ini sangat cepat sekali menular," tutur dia.

"Jadi masyarakat kami imbau tetap perhatikan dan terapkan prokes. Jangan lengah, karena Covid-19 yang sekarang varian Omicron lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya," ujar Devi.

Covid-19 klaster sekolah di Depok

Sebelumnya, kasus Covid-19 juga ditemukan di satuan pendidikan jenjang taman kanak-kanak (TK). Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, TK tersebut telah menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen untuk sementara. "TK sudah ada kasus, ini kekhawatiran kami. Karena untuk TK ini, mereka rata-rata belum divaksin karena syarat vaksin itu belum memenuhi," kata Dadang saat dihubungi, Senin (31/1/2022).

Dadang mengatakan, salah satu faktor yang tak bisa dihindari saat PTM 100 persen yakni protokol menjaga jarak antarsiswa. Menurut Dadang, kapasitas kelas biasanya diisi oleh 32 hingga 38 peserta didik, sehingga sulit untuk mengatur jarak atau menerapkan social distancing. Adapun kasus Covid-19 di TK tersebut diketahui berawal dari guru yang terkonfirmasi positif.

"Terutama untuk TK itu berasal dari gurunya yang positif dan menularkan kepada anak-anaknya," ujar Dadang. Selain TK, saat ini tercatat ada 33 sekolah di Kota Depok yang menghentikan sementara PTM dengan kapasitas 100 persen. Sekolah yang menghentikan kegiatan belajar tatap muka terdiri dari 17 SMA, 3 SMP, dan 13 SD.

Dadang menuturkan, pihaknya telah menemukan 239 kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Penularan virus corona terjadi pada peserta didik dan tenaga pendidik atau guru.

Baca Juga: Menkes Sebut Covid-19 di Jakarta Didominasi Omicron, Ini Gejala & Cara Mencegahnya

 

Gejala varian Omicron pada balita

 

Mengutip pemberitaan Kompas.com yang melansir dari Verywell Health, Maya Ramagopal, MD, profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, mengatakan bahwa gejala Covid-19 Omicron pada anak-anak balita dapat serupa dengan yang dialami oleh orang dewasa. Kabar baiknya, gejala Covid-19 Omicron anak balita relatif ringan bagi kebanyakan orang.

Meskipun pada kasus tertentu, gejala Covid-19 Omicron yang parah tetap mungkin terjadi, terutama bagi orang yang belum divaksin dan pasien dengan komorbid. Adapun gejala varian Omicron yang paling umum adalah:

  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit tenggorokan

Daniel S. Ganjian, MD, FAAP, dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John, California, mengatakan bahwa ia belum melihat banyak kasus anak-anak yang terinfeksi Covid-19 Omicron dengan gejala kehilangan indera perasa dan penciuman seperti gejala varian lain. “Yang biasa kita lihat adalah demam, batuk, dan pilek. Itulah (gejala Covid-19) Omicron. Terkadang kita juga melihat gejala muntah dan diare," ungkap Ganjian.

Ganjian mengatakan bahwa anak-anak yang terinfeksi Covid-19 Omicron mungkin juga mengalami croup atau batuk yang terdengar keras.

Dilansir dari Ciputra Hospital, gejala Covid-19 Omicron ini kebanyakan dialami anak-anak usia di bawah 5 tahun atau balita. Croup merupakan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang memicu batuk keras.

Menurut Ramagopal, varian Covid-19 Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan batuk yang khas. “Karena saluran napas bagian atas lebih sempit pada anak-anak daripada orang dewasa, bahkan sedikit pembengkakan dapat menyebabkan gejala croup," ujarnya.

Cara mengobati Covid-19 Omicron pada anak balita

Croup juga mungkin disertai dengan demam, serak, dan sistem pernapasan yang bekerja keras sehingga terdengar berisik. Kondisi ini dapat diatasi dengan pengobatan di rumah.

Orang tua dapat menggunakan obat-obatan, seperti yang direkomendasikan oleh dokter, atau menggunakan pengobatan rumahan untuk meringankan gejala croup.

Jika gejala Covid-19 Omicron pada balita atau anak memburuk, carilah bantuan medis segera untuk penanganan lebih lanjut.

Mencegah Covid-19 Omicron pada anak-anak

Mengingat bahwa Covid-19 Omicron sangat menular dan menyebar pada kecepatan yang jauh lebih cepat daripada varian lain, peningkatan jumlah infeksi di kalangan anak-anak mungkin terjadi. Melakukan langkah pencegahan, seperti vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, adalah upaya yang tepat untuk menangkal varian Omicron.

Pastikan anggota keluarga, termasuk anak-anak berusia 6 tahun ke atas, mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap. Protokol kesehatan, termasuk rajin mencuci tangan dan memakai masker dengan benar, juga tetap harus diterapkan secara disiplin.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati. Yang paling penting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi. Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi.

Tapi kalau pun tertular tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat.

''Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,'' tuturnya.

Itulah perkembangan kasus Covid-19 di Depok yang banyak menyerang anak dan balita beserta gejala dan cara mengobati Covid-19 Omicron. Mari patuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru