Basmi hama tikus, petani manfaatkan burung hantu ketimbang racun tikus

Senin, 21 Januari 2019 | 17:27 WIB Sumber: Kompas.com
Basmi hama tikus, petani manfaatkan burung hantu ketimbang racun tikus


KETAHANAN PANGAN - MAGETAN. Ada saja cara petani untuk mempertahankan areal sawah mereka dari serangan tikus. Selama ini, petani kerap dianjurkan menggunakan racun tikus. Namun ada juga kearifan lokal yang tidak kalah dengan racun tikus tapi dengan biaya murah, malah hanya butuh tenaga yakni memelihara burung hantu pemangsa tikus.

Salah seorang petani di Magetan, Jawa Timur beranama Santosa (52) telah melakukannya. Santosa memulai harinya dengan memastikan dua rumah-rumahan dari kayu diletakkan sedemikian rupa di depan rumahnya. Rumah-rumahan kayu tersebut berdiameter panjang 70 sentimeter (cm), lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Rumah-rumahan kayu tersebut disebut pagupon.

"Ada sekat ruang di dalam dan kita lapis rumah ini dengan karpet untuk talang air biar kondisi di alam lebih gelap,” ujar warga Desa Purworejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur tersebut, Senin (21/01).

Tak lama kemudian Santosa membawa salah pagupon tersebut ke tengah sawah yang tak jauh dari rumahnya. Dari pantauan Kompas.com, tidak hanya Santosa yang menempatkan pagupon di tengah sawahnya. Warga lain juga melakukan hal yang sama.

Pagupon ditempatkan di atas tiang besi atau tiang bambu dengan ketinggian enam meter hingga sembilan meter. Pagupon-pagupon tersebut berisi burung hantu yang akan membasmi tikus yang merusak sawah mereka.  “Di sini ada 36 pagupon tapi sebagian sudah roboh karena tiangnya dari bambu,” terang Santosa.

Dia bercerita, awalnya para petani di Desa Purworejo merasa resah karena serangan hama tikus. Pada 2009, hama tikus yang menyerang 50% persawahan warga membuat desa ini gagal panen. Pada awalnya warga berupaya memberantas hama dengan cara memberi racun tikus. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil dan mahal.

“Satu kali meracun bisa keluar uang Rp 10.000. Sementara sehari harus tiga kali memberi racun,” kata Santosa, yang juga ketua kelompok tani Ngudi Makmur. Dia kemudian memperkenalkan burung hantu untuk membasmi hama tikus di wilayahnya, karena burung itu merupakan predator alami yang masih melakukan perburuan di areal sawah pada malam hari.

"Setiap malam kita dengar suara krek-krek di sawah, artinya ada burung hantu yang suka memangsa tikus. Tapi tidak ada fasilitas untuk burung hantu bisa tinggal di area sawah,” ucap Santosa.(Sukoco)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kearifan Lokal Petani Magetan, Pakai Burung Hantu untuk Basmi Hama Tikus", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru