BATIK - Kerajinan batik Rifaiyah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mampu menembus pasar mancanegara seperti Belanda, Jepang, dan Singapura.
Bupati Batang, Wihaji di Batang, Senin (25/9), mengatakan bahwa kerajinan batik Rifaiyah merupakan produk asli batik daerah setempat yang memiliki sejarah perjuangan kemerdekaan itu patut terus dikembangkan apalagi kini sudah mampu menembus pasar luar negeri.
"Batik Rifaiyah merupakan salah satu kerajinan batik yang menggunakan warna alam yang kelihatan lusuh dan lawas. Akan tetapi produk batik ini menjadi ciri khas warna alam yang di buat dengan penuh cinta sehingga banyak diminati orang luar negeri," katanya.
Menurut dia, batik Rifaiyah mulai digagas oleh KH Ahmad Rifai sebagai syiar agama Islam yang pada saat itu memiliki karakter khas dan keunikan yang lebih.
Meski semua batik memiliki karakteristik daerahnya, kata dia, tetapi batik Rifaiyah merupakan batik kuno hingga mencapai puluhan tahun namun warnanya tidak pudar.
Menurut dia, kerajinan batik Rifaiyah sudah menjadi budaya masyarakat di Desa Kalipucang Kecamatan Batang.
Selain itu, kata dia, kerajinan batik Rifaiyah juga menceritakan tentang hewan dan keimanan umat Islam dari kekuatan potensi di daerah itu yang menumbuhkan ekonomi kreatif.
"Batik Rifaiyah memiliki sejarah peradaban di Batang yang asal usulnya sejarahnya di Kota Belanda," katanya.
Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Isananto Winursito mengatakan pada era modern ini banyak masyarakat yang kini ingin kembali ke zaman dulu terkait dengan batik zat warna alam.
"Batik Rifaiyah Kabupaten Batang memiliki motif sogan coklat dan hitam. Akan tetapi sekarang sudah mulai berani dengan warna lain yang menggunakan warna alam," kata Wihaji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News