KONTAN.CO.ID - Pati. Unjuk rasa puluhan ribu warga yang menuntut Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo, mengundurkan diri dari jabatannya berlangsung panas pada Rabu 13 Agustus 2025. Bentrok antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan menimbulkan puluhan warga luka-luka.
Bahkan, beredar informasi bahwa kerusuhan saat unjuk rasa memakan korban jiwa. Sejumlah akun di media sosial menyebut sebanyak 3 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi akibat pembubaran demonstrasi menggunakan gas air mata.
Benarkah data tersebut?
Diberitakan Kompas.com, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo, menyatakan tidak ada korban jiwa dalam bentrok saat unjuk rasa 13 Agustus 2025. Data resmi di Dinkes Pati menyebut sebanyak 64 orang mengalami luka-luka dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, pada Rabu (13/8/2025).
Tonton: Brasil Siapkan US$ 5,55 Miliar Untuk Bantu Eksportir Terdampak Tarif AST
Korban luka dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, yakni RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, dan RS Keluarga Sehat. "Dan perawatan di tempat," kata Lucky, seperti dikutip dari Antara, Rabu.
Menurut Lucky, rincian jumlah korban yang dirawat adalah sebagai berikut:
- 40 orang di RSUD RAA Soewondo
- 4 orang di Klinik Marga Husada
- 1 orang di Klinik Pratama PMI
- 7 orang di RS Keluarga Sehat
- 12 orang menerima perawatan di lokasi.
Dari total tersebut, enam orang harus menjalani perawatan inap, sementara sisanya dirawat jalan.
Terkait dengan korban meninggal, Lucky menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan mengenai hal tersebut.
Pernyataan ini juga diperkuat oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, yang menegaskan bahwa tidak ada korban meninggal dunia dalam aksi yang berlangsung hari ini. "Tidak ada korban meninggal dunia dalam aksi anarkis tersebut," tegasnya.
Dari jumlah korban luka, aparat kepolisian mencatat ada tujuh hingga delapan orang yang mengalami cedera. Luka yang dialami oleh aparat antara lain lebam, robek pada kulit, dan luka di kepala.
Bupati Pati, Sudewo, menambahkan bahwa korban luka sedang ditangani oleh pihak RSUD RAA Soewondo Pati. Ia berharap agar penanganan terhadap para korban dilakukan dengan baik, sehingga mereka yang sakit dapat segera pulih dan kembali sehat.
Baca Juga: Tak Ada Mobil Listrik, Inilah Mobil Terlaris di Indonesia Juli 2025
Bupati Sudewo menolak mundur
Diberitakan Kompas.com, Bupati Pati Sudewo menolak memenuhi tuntutan demonstran untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Hal itu disampaikan Sudewo kepada wartawan di kantornya, di sela-sela aksi demonstrasi yang tengah berlangsung pada Rabu (13/8/2025).
"Saya kan dipilih rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutan seperti itu. Semua ada mekanisme," kata Sudewo, dilansir dari Kompas TV.
Saat ditanya wartawan lagi, apakah artinya tuntutan demonstran tak bisa dipenuhi, Sudewo menjawab singkat. "Kan sudah saya sampaikan tadi," ujarnya.
Baca Juga: Inilah Rencana Skema Kompensasi Wuling Binguo EV Akibat Penurunan Harga
Selanjutnya: Biaya Hidup Terus Naik, Perencanaan Keuangan Keluarga Semakin Krusial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News