Berkolaborasi Perkuat UMKM Lewat Program Bangun Karya di NTT

Jumat, 06 Juni 2025 | 05:30 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Berkolaborasi Perkuat UMKM Lewat Program Bangun Karya di NTT

ILUSTRASI. Bentoel Group meluncurkan program Bangun Karya,inisiatif sosial yang berada di bawah payung program Bentoel Bangun Bangsa, yang bertujuan membantu meningkatkan daya saing UMKM. Program ini dimulai di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, 24 Mei 2024& akan berlangsung selama 2 bulan ke depan.


UMKM - JAKARTA. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bentoel Group menjalankan Program Bangun Karya untuk memperkuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut.

Sejak peluncurannya pada Mei 2024, program ini telah memberikan pendampingan intensif kepada 10 UMKM sektor pangan olahan, kosmetik, dan obat tradisional di empat wilayah prioritas, yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, dan Alor. 

Salah satu pencapaian utama adalah pembangunan rumah produksi yang memenuhi standar Good Manufacturing Practices (GMP), sehingga mempercepat proses perizinan dari BPOM.

Lebih dari 300 warga dan pelaku usaha mikro dan kecil juga telah mendapatkan edukasi terkait penerapan praktik produksi yang baik, mendukung peningkatan kualitas produk dan daya saing mereka di pasar.

Baca Juga: UMKM Lokal Tertekan, Kemendag: E-commerce Asing Harus Ikut Main Adil

Plh. Kepala BPOM, Jayadi, menegaskan komitmen lembaganya untuk menguatkan kapasitas pelaku usaha lokal. “Legalitas bukan hanya soal izin, tapi jaminan mutu bagi masyarakat,” ujarnya (5/6).

Sementara itu, Dian Widyanarti, Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group melihat pelaku UMKM di NTT memiliki kesempatan setara untuk tumbuh dan bersaing.  Itu sebabnya, perusahaan turut mendukung agar pelaku UMKM bisa tumbuh.

“Kami tidak hanya mendidik, tapi juga membekali pelaku UMKM dengan fasilitas produksi sesuai standar BPOM, agar dampak sosial berkelanjutan tercapai melalui pembangunan inklusif,” papar Dian.

Baca Juga: Langkah Berat Mendorong Penjaminan Kredit UMKM

Dian menambahkan, untuk mendukung keberlanjutan program dan ekonomi lokal, mereka meminta dukungan pemerintah terhadap industri tembakau yang menjadi sumber pendapatan negara, penyerapan tenaga kerja, dan pengembangan ekonomi kerakyatan di NTT.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyambut baik kolaborasi ini sebagai solusi nyata penguatan ekonomi daerah. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat membuktikan mampu menjawab tantangan di lapangan.  “Dari desa dan pelaku UMKM kecil, kita ingin membangun NTT yang berdaya saing dan siap menghadapi pasar global,” kata Emanuel.

Program Bangun Karya juga selaras dengan inisiatif “One Village, One Product” (OVOP) yang baru diluncurkan sebagai bagian transformasi ekonomi desa.

Penutupan resmi Program Bangun Karya di NTT ditandai dengan penayangan dokumentasi capaian, penyerahan apresiasi kepada 10 UMKM terbaik, serta ramah tamah bersama seluruh pemangku kepentingan. 

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Hari Ini Jakarta Terbaru: Lengkap 6 Wilayah

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 6 Juni 2025, Peruntungan Karier & Rejeki 12 Zodiak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk

Terbaru