JAKARTA. Provinsi DKI Jakarta memegang kunci stabilitas ekonomi nasional. Melihat hal itu, Bank Indonesia (BI) pun membuka Kantor Perwakilan BI khusus DKI Jakarta untuk memantau perkembangan kota yang bulan ini berulang tahun ke-488.
Tidak hanya berkaitan soal inflasi, BI dan pemerintah daerah DKI Jakarta akan bekerja sama dalam membangun ekonomi Jakarta lebih baik lagi. Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta Doni P. Joewono menjelaskan hadirnya Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta ini akan membantu Jakarta dalam mendorong ekonomi kota dengan luas sekitar 661,5 kilometer persegi ini.
Caranya, BI ikut membantu dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. "Yang penting itu waktu penyusunan APBD," ujarnya, Senin (22/6).
Bank sentral akan membuat proyeksi sektor-sektor lapangan usaha mana saja yang dapat memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan. Menurut Doni, lapangan usaha yang besar mendorong ekonomi Jakarta adalah perdagangan, reparasi mobil dan produksi.
Jakarta akan didorong untuk bisa berkontribusi maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi nasional dan global secara menyeluruh. Sebagai informasi, ekonomi Jakarta dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 6,4%, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional 5,8%.
Berdasarkan kajian terakhir BI, perekonomian Jakarta tahun 2015 diproyeksikan akan tumbuh dalam kisaran 5,3%-5,8%, lebih rendah dari tahun sebelumnya 6%. Hal ini akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi secara nasional dan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News