KEDIRI. Bank Indonesia Perwakilan Kediri, Jawa Timur, mencatat proyeksi kebutuhan penukaran uang masyarakat (outflow) untuk wilayah Karesidenan Kediri dan Madiun sepanjang Ramadhan 2015 ini mencapai Rp 3,98 triliun. Jumlah tersebut meningkat dari proyeksi tahun-tahun sebelumnya.
Pada Ramadhan tahun 2014, realisasi kebutuhan penukaran uang masyarakat mencapai Rp 3,45 triliun, dan pada Ramadhan 2013 angkanya pada Rp 2,55 triliun.
"Tren jumlah permintaan memang selalu meningkat dari tahun ke tahun," kata Djoko Raharto, kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Kamis (18/6).
Djoko menambahkan, stok ketersediaan uang untuk keperluan penukaran sudah dipersiapkan dan jumlahnya mencukupi sesuai proyeksi. Selain jumlah, pihaknya juga memastikan ketersediaan pada jenis pecahan mata uang. Untuk wilayah Kediri dan Madiun, pelayanan penukaran uang baru bisa dilakukan pada 6-15 Juli di kantor Bank Indonesia Kediri.
Penukaran uang tersebut jumlahnya dibatasi Rp 3,7 juta untuk masing-masing penukar, dengan rincian pecahan 20.000, 10.000, 5.000, serta 2.000.
Pelayanan penukaran uang selain bisa dilakukan di Bank Indonesia, juga dapat dilakukan melalui bank umum maupun BPR. Penukaran uang juga dilakukan melalui kas keliling pada titik-titik strategis.
"Kalau tempat pasti untuk kas keliling, tidak kita umumkan untuk menghindari serbuan yang berpotensi chaos," imbuh Djoko. (M Agus Fauzul Hakim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News