MATARAM. Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPM PT) Nusa Tenggara Barat menargetkan realisasi investasi tahun 2015 sebesar Rp 7,5 triliun. Angka ini naik 20,96% ketimbang realisasi di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,2 triliun.
Kepala BKPM PT NTB Ridwan Syah optimis target tersebut bakal tercapai mengingat pihaknya tengah menawarkan investasi untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Walaupun begitu, sektor investasi terbesar di NTB masih didominasi oleh sektor pertambangan dan energi. Baru di posisi kedua adalah sektor pariwisata.
Untuk tahun ini saja, sudah ada beberapa perusahaan besar yang akan merealisasikan investasinya di NTB. Seperti operator hotel bintang lima JW Marriott yang akan membangun hotel di kawasan KEK Mandalika pada semester 2 mendatang.
Selain itu, ada beberapa perusahaan sudah mulai menyatakan minatnya untuk membuka usaha di kawasan NTB. Dalam ajang Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Regional Investment Forum (RIF) yang digelar Jumat (22/5), NTB sudah mendapatkan komitmen investasi dari beberapa negara.
"Tadi ada dari Australia yang ingin bangun pabrik garam di Bima," ujar Ridwan. Perusahaan asal Negeri Kangguru tersebut membutuhkan lahan mencapai 10.000-13.000 hektare. Sayang Ridwan masih bungkam berapa investasi yang bakal digelontorkan perusahaan itu. Yang jelas, akan lebih dari Rp 1 triliun.
Selain itu, ada juga yang berniat membuka pabrik pengolahan daging sapi. Di NTB sendiri sudah ada PT Berdikari namun kapasitasnya pengolahannya hanya lima sampai 10 ekor sapi per hari. "Masih dijajaki mereka mau bangun sendiri atau join sama yang sudah ada (Berdikari)," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News