JAKARTA. Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono menekankan, pihaknya akan menindak secara tegas para sopirnya yang melakukan aksi sweeping, apalagi jika aksi tersebut membahayakan orang lain. "Kalau memang itu pengemudi kami, akan tindak tegas. Tegas itu artinya 'wasalam' (pecat) saja," kata Adrianto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/3).
Adrianto meyakini, aksi sweeping tersebut bukanlah dilakukan sopir Blue Bird. Sebab, Blue Bird sudah mengeluarkan surat imbauan sejak Minggu (20/3), agar para sopir tidak berunjuk rasa. "Saya yakin itu bukan pengemudi kami," klaimnya.
Ketua Umum DPP Organda ini menduga, para sopir taksi perusahaan lain cemburu dengan Blue Bird yang masih beroperasi saat unjuk rasa sehingga mereka merasa tak puas. "Karena saya mengeluarkan larangan, kami tetap operasi, yang lain enggak operasi. Ya kami jadi bulan-bulanan," ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah taksi Blue Bird yang melewati persimpangan Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta pada Selasa (22/3) tampak rusak. Taksi tak berpenumpang tersebut berjalan lambat di sisi kanan jalan.
Menurut pantauan Kompas.com, kaca di bagian belakang taksi jenis Toyota Limo ini pecah. Kaca spion kiri dan kanan mobil patah, tidak dapat digunakan. Bemper mobil juga rusak akibat benturan.
Menurut pengakuan pengemudi taksi, kendaraan yang ia bawa sengaja dirusak oleh oknum pengemudi taksi lain yang sedang melakukan aksi unjuk rasa di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto. (Kahfi Dirga Cahya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News