BATAM. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam memperkirakan potensi kebakaran di Batam dan Kepulauan Riau masih tinggi karena cuaca panas masih akan terjadi sampai akhir April.
"Kondisi seperti ini masih akan terjadi. Potensi kebakaran hutan di Batam tinggi karena cuaca panas masih berlangsung," kata Kepala BMKG Hang Nadim Batam Philip Mustamu di Batam, Jumat (17/4).
Ia mengatakan suhu udara di Batam maksimal bisa 32-33 derajat Celcius, sementara minimal 25-27 derajat Celcius dengan kelembapan udara 60-89%.
"Ditambah tiupan angin yang cukup kencang, potensi munculnya hotspot di wilayah Pulau Batam dan Kepri masih tinggi," katanya.
Saat ini, pertumbuhan awan yang bisa menimbulkan hujan sudah ada. Namun belum sampai pada titik jenuh dan menimbulkan hujan dengan intensitas tinggi.
"Potensi hujan masih ada. Namun hanya ringan dan sekilas. Itu pun pada wilayah pesisir. Setelah hujan, cuaca akan kembali panas seperti saat ini," kata Philip.
Philip mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan, semak-semak, atau membuang puntung rokok sembarangan karena akan sangat berpotensi menimbulkan kebakaran secara meluas.
Sejak pertengahan Februari 2015, kebakaran hutan dan semak-semak di Batam sering terjadi akibat curah hujan minim. Waduk penampungan air bersih untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Kota Batam juga sudah jauh menyusut.
"Curah hujan memang di bawah normal. Jadi dampaknya banyak. Kemungkinan mulai awal Mei baru akan terjadi hujan dalam intensitas tinggi di Batam dan Kepri," kata dia.
Sub Direktorat Pengendalian Bahaya Kebakaran Direktorat Pengamanan BP Batam menyatakan sejak Januari intensitas kebakaran lahan di Pulau Batam cenderung tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News