Nusantara

BMKG Proyeksikan Musim Hujan Datang Lebih Awal, Begini Penjelasannya!

Sabtu, 13 September 2025 | 18:42 WIB
BMKG Proyeksikan Musim Hujan Datang Lebih Awal, Begini Penjelasannya!

ILUSTRASI. Warga melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/1/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia saat ini mulai memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Sumber: Kompas.com  | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia saat ini mulai memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Awal musim hujan tidak terjadi serentak, melainkan bertahap sejak Agustus 2025 di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan, kemudian meluas ke selatan dan timur Indonesia.

“Secara umum, sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan pada periode September hingga November 2025,” demikian keterangan resmi BMKG, Jumat (12/9/2025).

Baca Juga: Akhir Pekan Hujan di Mana? Simak Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok di Jabodetabek

Musim hujan diprediksi lebih awal BMKG memproyeksikan musim hujan 2025–2026 hadir lebih cepat dibandingkan biasanya. Meski demikian, sifat hujan diperkirakan berada pada kategori normal. “Puncak musim hujan berbeda antarwilayah, yaitu pada November hingga Desember 2025 di sebagian besar Sumatera dan Kalimantan. Sedangkan di wilayah Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2026,” jelas BMKG.

Baca Juga: Rusia Kembali Diguncang Gempa 7,6 SR, Akankan Berdampak Tsunami ke Indonesia?

BMKG menegaskan, perbedaan periode puncak hujan di setiap daerah menunjukkan potensi bencana hidrometeorologi dapat berlangsung lebih lama, mulai November 2025 hingga Februari 2026. “Dengan kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem sesuai dengan periode puncak hujan di wilayah masing-masing,” lanjutnya.

Imbauan kepada masyarakat BMKG mengingatkan agar masyarakat terus mengikuti informasi cuaca resmi dari pihak berwenang untuk meminimalisasi dampak yang mungkin timbul.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini dari BMKG, agar langkah mitigasi dapat dilakukan lebih awal, terutama di daerah rawan banjir dan longsor,” imbuhnya.
 

Selanjutnya: Evakuasi WNI di Nepal, per 18 September 2025 sebanyak 78 Dipulangkan

Menarik Dibaca: BRI Bagikan Tips Cerdas Kelola Keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru