BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Lereng Bukit Rawan Longsong

Senin, 01 Januari 2024 | 06:39 WIB Sumber: Kompas.com
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Lereng Bukit Rawan Longsong

ILUSTRASI. BMKG belum dapat memastikan sumber gempa yang mengguncang hingga tiga kali di wilayah Sumedang kota, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023) siang, sore, dan malam.


GEMPA BUMI - SUMEDANG. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati belum dapat memastikan sumber gempa yang mengguncang hingga tiga kali di wilayah Sumedang kota, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023) siang, sore, dan malam.

Dwikorita mengatakan, gempa Sumedang dipicu oleh sesar aktif yang belum dapat teridentifikasi. Ada sesar Lembang, sesar Baribis, dan sesar Cileunyi-Tanjungsari. Namun, Dwikorita melanjutkan, jarak sesar yang ada tersebut cukup jauh dari pusatnya (gempa Sumedang). Apakah ini dari patahan sesar yang sudah ada, atau ada patahan baru, ini harus melalui kajian science atau investigasi lanjut.

"Untuk saat ini, kami sifatnya masih memonitor, belum bisa memastikan sumber dari gempa ini. Sehingga, kami belum bisa memastikan penyebabnya. Karena, ada yang lebih urgent yaitu menenangkan dan menyelamatkan warga terlebih dahulu," ujar Dwikorita saat jumpa pers via Zoom Meeting, Senin (1/1/2024) dini hari WIB.

Baca Juga: Sumedang Diguncang Tigakali Gempa, Magnitudo hingga 4,8 di Hari Terakhir 2023

Dwikorita mengimbau, warga tetap tenang, waspada dan tidak terpengaruh dengan kabar hoaks yang tersebar di media sosial. "Gempa di Sumedang ini juga memberi pelajaran bahwa daerah yang jarang terjadi gempa juga bisa terjadi gempa, sehingga harus siap. Jadi, sikap kita harus siap menghadapi gempa ini," tutur Dwikorita.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengingatkan gempa yang terjadi di Sumedang saat ini juga pernah terjadi pada 19 Desember 1972.

"Dampak gempa (Saat itu), lebih besar dari saat ini. Namun begitu, warga di Sumedang harus tetap waspada, terutama di wilayah perbukitan, karena gempa yang terjadi dapat memicu bencana longsor. Mengingat, Sumedang ini memang didominasi kawasan perbukitan yang rawan longsor," kata Daryono.

Daryono juga memandang, saat ini di Kabupaten Sumedang banyak rumah yang dibangun tidak dengan building growth atau bangunan yang tahan gempa. "Ke depan, ini harus lebih diperhatikan, terutama dalam membangun rumah. Tentunya, harus rumah yang tahan gempa," kata Daryono.

Baca Juga: Brantas Abipraya Bangun Infrastruktur Bendungan Cipanas, Dukung Suplai Irigasi

53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Sedikitnya 53 rumah rusak, dan tiga korban luka ringan akibat gempa yang berpusat di wilayah Sumedang kota, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12). Gempa mengguncang wilayah Sumedang kota hingga tiga kali.

Gempa pertama terasa di Kabupaten Sumedang pukul 14.35 WIB dengan kekuatan gempa mencapai M 4.1. Kemudian, gempa susulan 3.4 magnitudo terjadi pukul 15.38 WIB. Gempa M 4.8, paling terasa dahsyat dan berlangsung cukup lama terjadi Minggu malam, pukul 20.34 WIB.

Pasca-gempa, Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tiga kali gempa yang terjadi tersebut.

"Ada 53 rumah rusak, dan tiga korban luka ringan akibat gempa yang berpusat di wilayah Sumedang kota. Untuk korban sudah kami tangani," ujar Herman, Senin (1/1) dini hari.

Baca Juga: Natal dan Tahun Baru 2024 , Inilah Jalan Tol Baru yang Bakal Dibuka

Herman menuturkan, BPBD Sumedang dan unsur terkait telah melakukan asessment di lapangan. "Selain rumah, kami sudah melakukan antisipasi di dua rumah sakit yang ada di wilayah Sumedang kota. Untuk di Rumah Sakit Pakuwon (Swasta) terpantau aman. Sedangkan untuk RSUD Sumedang ada 248 pasien rawat inap, dan 83 pasien IGD yang sudah kami evakuasi," tutur Herman.

Herman menyebutkan, total pasien tersebut dievakuasi ke 5 tenda yang ada di sekitar area RSUD Sumedang. "Dari total pasien itu, ada dua pasien dengan kondisi sakit berat dan saat ini sudah mendapat perawatan intensif," sebut Herman.

Herman menambahkan, kondisi terkini, 1 Januari 2024 dini hari WIB, situasi dan kondisi di Sumedang sudah aman terkendali. "Kami imbau masyarakat tetap tenang, tetap waspada, dan jangan percaya hoaks. Kami juga akan segera melakukan pemulihan," kata Herman.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor dan Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru