BANJIR - JAKARTA. Dalam satu tahun, warga di bantaran Sungai Citarum, khususnya warga di Kecamatan Baleendah dan Majalaya, Kabupaten Bandung, bisa mengalami banjir 10 kali. Kondisi tersebut membuat warga terbiasa dan sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan perahu dan tahu harus mengungsi ke mana, kata Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
" Banjir sesungguhnya bukan hal yang baru bagi masyarakat sekitar bantaran Sungai Citarum di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Terlebih lagi di daerah Kecamatan Baleendah dan Majalaya karena dalam setahun masyarakat dapat mengalami banjir sekitar 10 kali," kata Sutopo, dalam rilis resminya yang diterima Kompas.com.
Sutopo mengusulkan penanganan secara komprehensif di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum untuk mencegah banjir terjadi lagi. "Banjir terus berulang di daerah ini memerlukan penanganan DAS Citarum secara komprehensif. Daerah Baleendah dan sekitarnya merupakan permukiman dan industri yang padat penduduknya. Kondisi topografi cekung dengan dasar Sungai Citarum dangkal karena sedimentasi," katanya.
Seperti diketahui, hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Bandung sejak hari Rabu (5/3). Hal itu membuat Sungai Citarum meluap dan merendam setidaknya 12 desa/kelurahan di 10 kecamatan.
Berdasarkan pantauan BNPB, daerah yang terdampak banjir adaalah di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Rancaekek, Cileunyi, Majalaya, Banjaran, Cicalengka, Kutawaringin, dan Ibun.
Sementara itu, total kepala keluarga yang terkena dampak banjir mancapai 22.105 kepala keluarga (KK). Untuk jumlah pengungsi tercatat hanya 90 KK/ 283 jiwa dan tersebar di Kecamatan Dayeuhkolot 5 KK / 17 jiwa, Kecamatan Baleendah: 68 kk/226 jiwa dan Kecamatan Bojongsoang: 17 KK/40 jiwa. (Michael Hangga Wismabrata)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News