JAKARTA. Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Anton Charliyan memastikan, karakteristik bom yang meledak di Kota Jambi berbeda dengan bom di kawasan Sarinah, Jakarta.
"Hasil penyelidikan sementara, tidak ada kemiripan antara bom di Thamrin dan Jambi," ujar Anton di Kompleks Mabes Polri, Rabu (27/1) siang.
Bom yang meledak di kawasan Sarinah, Kamis 14 Januari 2016 lalu, lanjut Anton, berjenis sumbu bakar. Sementara, bom yang meledak di Jambi, Rabu dini hari tadi, menggunakan penanda waktu.
Hanya ada satu kesamaan, yakni pada unsur penajam. Bom Sarinah dan Jambi, kata Anton, sama-sama dilapisi paku, baut, dan gotri.
"Tapi tak berarti ini menunjukkan kesamaan. Adanya paku dan lain-lain itu memang sudah jadi bahan baku umum," ujar Anton.
Perbedaan karakteristik tersebut, lanjut Anton, tak bisa mengarahkan polisi ke pelaku pengeboman. Sebab, satu kelompok teroris bisa saja membuat bom dengan berbeda-beda karakteristik atau sama seluruhnya.
Berdasarkan pemeriksaan saksi, beberapa jam sebelum ledakan, ada seorang laki-laki yang berhenti di lokasi ledakan. Dia turun dari motor dan membuang sesuatu ke halaman ruko tersebut.
"Kami belum bisa memastikan jaringan mana yang melakukan ini. Tapi ini menunjukkan bahwa teroris masih eksis. Ini pesan yang ada secara tidak langsung," ujar Anton.
Bom meledak di pelataran rumah toko, bilangan Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Rabu sekitar pukul 02.30 WIB dini hari. Tak ada korban jiwa atas ledakan itu. (Fabian Januarius Kuwado)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News