YOGYAKARTA. Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta masih memetakan lokasi Rumah Pangan Kita (RPK) untuk menyalurkan program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo.
"Sampai sekarang kami masih memetakan titik koordinat Rumah Pangan Kita yang paling strategis dan paling dekat dengan keluarga penerima manfaat (KPM)," kata Kepala Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY Miftahul Adha, Jumat (17/2).
Miftah mengatakan untuk sementara jumlah RPK yang akan ditunjuk sebagai penyalur BPNT di Kota Yogyakarta sebanyak 136 RPK dan 150 RPK di Kulon Progo. Masing-masing RPK ditargetkan mampu melayani 200-300 orang per bulan.
Seluruh RPK penyalur BPNT akan bekerja sama dengan "Agen 46" (mitra BNI) sebagai penyedia layanan pembayaran dengan sistem elektronik. "Karena dalam transaksi bantuan nontunai itu akan menggunakan kartu keluarga sejahtera (KKS)," kata dia.
Dalam program BPNT yang akan dimulai pada 23 Februari 2017 itu, setiap keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) akan menerima satu KKS. Setiap bulan pemerintah akan trasfer Rp110.000 per KPM dalam bentuk nontunai melalui kartu pembayaran elektronik itu.
Miftah mengatakan, melalui RPK bantuan nontunai itu dapat ditukarkan dengan beras bersubsidi 10 kg, dan gula pasir 2 kg melalui RPK yang dikelola Bulog dan Warung Gotong Royong Elektronik (E-Warung).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY Untung Sukaryadi mengatakan dengan program BPNT yang baru saja diluncurkan Kementerian Sosial itu, tidak ada lagi bantuan sosial (bansos) dalam bentuk uang tunai kepada masyarakat. Hal itu akan lebih efektif menjamin bantuan sosial lebih tepat sasaran dan tepat guna.
"Lebih tepat guna karena masyarakat bisa menggunakan kartu KKS sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan," kata dia.
Untuk merealisasikan program itu, Untung mengatakan, saat ini pihaknya masih mematangkan data sasaran dan tenaga pendamping yang akan disebar di wilayah pelaksanaan BPNT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News