Harga naik tak jelas, Bulog Jabar siap gelar OP

Senin, 23 Februari 2015 | 15:32 WIB Sumber: Antara
Harga naik tak jelas, Bulog Jabar siap gelar OP

ILUSTRASI. Kenali 8 Gejala Kolesterol di Usia Muda


BANDUNG.  Bulog Jawa Barat menyatakan siap menggelar operasi pasar beras guna menekan kenaikan harga beras di pasaran setempat.

"Stok beras di gudang Bulog mencukupi dan aman, kami akan gelar operasi pasar beras untuk stabilisasi harga," kata Kepala Bulog Divre Jabar Alif Apandi saat menerima inspeksi dari Tim Terpadu Jabar di Bandung, Senin (23/2).

Ia mengatakan, stok beras di gudang Bulog Jabar saat ini sekitar 95.000 ton, dan aman untuk 2,5 bulan ke depan. Kondisi itu akan bertambah melalui penyerapan yang akan digelar mulai Maret 2015, saat awal musim panen rendeng.

Dalam catatan dia, kenaikan harga beras di pasaran saat ini untuk kelas medium telah di atas rata-rata, yaitu sekitar 11% dibanding bulan sebelumnya .

Menurut dia, tidak adanya raskin ke-13 dan 14 pada 2014, ikut berperan dalam kenaikan harga beras.

Selain itu, katanya, diduga adanya spekulan yang masih menunggu harga pokok pemberian (HPP) beras dari pemerintah. "HPP tahun 2015 belum turun dan itu juga bisa memicu kenaikan harga," kata Alif.

Ia menyebutkan musim panen yang terjadi di Jawa Tengah akan cukup berpengaruh terhadap harga beras. Pasalnya, beras tersebut akan mengalir juga ke Jabar dan DKI Jakarta, sementara panen di Jabar masih sedikit.

"Pekan lalu harga gabah kering giling di pasaran Rp 4.800 per kilogram, namun terakhir harganya turun menjadi Rp 4.500 per kilogram," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Ferry Sofyan Arief menyebutkan kenaikan harga beras 11% pada Februari cukup aneh. "Kenaikan harga beras saat ini cukup aneh, pasokan masih lancar, stok di gudang Bulog juga tersedia. Eh ada kenaikan harga yang begitu tinggi. Seharusnya tidak terjadi," katanya.

Ia meminta Bulog siaga melakukan operasi pasar untuk menekan harga.

Selain itu, ia menginstruksikan kepada seluruh jajaran instansi yang dipimpinnya di tingkat kabupaten/kota untuk meningkatkan koordinasi dan kepekaan dalam memantau perkembangan harga kebutuhan pokok. (Syarif Abdullah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia
Terbaru