JEMBER. Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre XI Jember, Jawa Timur menghentikan sementara operasi pasar cabai rawit merah. Soalnya, mereka kehabisan stok karena tidak mendapat pasokan komoditas cabai dari petani.
"Hari ini kami tidak menggelar operasi khusus cabai karena petugas kesulitan mendapatkan cabai dari petani, sedangkan untuk operasi pasar yang menjual bahan pokok seperti beras, gula, tepung terigu, dan minyak tetap berjalan," kata Kepala Bulog Subdivre XI Khozin, Kamis (9/2).
Bulog Jember kembali menggelar operasi pasar khusus cabai sejak Minggu (3/2) dengan memanfaatkan momentum car free day di alun-alun Kabupaten Jember. Harga cabai rawit di pasar-pasar Jember sudah menembus Rp 125.000 per kilogram (kg).
Dalam operasi pasar tersebut, Bulog Jember menjual cabai rawit merah dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga di pasar yakni sebesar Rp 80.000 per kg. Mereka juga menjual secara eceran, per kemasan 1 ons seharga Rp 8.000.
Bulog juga menyediakan cabai rawit hijau dengan harga Rp 40.000 per kg, dengan kemasan 1 ons seharga Rp 4.000 per kemasan.
"Antusias masyarakat cukup tinggi pada operasi pasar khusus cabai rawit di alun-alun Jember karena lokasi tersebut sangat strategis dan stok cabai yang tersedia sebanyak 100 kilogram," tuturnya.
Khozin menjelasn, selama ini Bulog mendapatkan cabai setiap hari dari petani cabai di Kabupaten Jember dan Bondowoso. "Kendala di lapangan, kami kesulitan untuk mendapatkan cabai rawit merah karena barangnya tidak ada dan masih banyak petani yang belum panen, sedangkan untuk cabai rawit hijau masih ada stoknya," katanya.
Khozin mengaku masih ada sedikit stok cabai rawit di Gudang Bulog, namun jumlah tersebut dinilai tidak cukup apabila digunakan untuk operasi pasar cabai, karena rata-rata setiap hari digelontor sebanyak 50-100 kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News