Catat Inflasi 3,28% pada Februari 2024, Begini Upaya Kaltim Tekan Inflasi Pangan

Rabu, 27 Maret 2024 | 12:06 WIB   Reporter: Arif Ferdianto
Catat Inflasi 3,28% pada Februari 2024, Begini Upaya Kaltim Tekan Inflasi Pangan

Warga berfoto dengan latar belakang Kota Samarinda, Kalimantan Timur.


INFLASI – JAKARTA. Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengumumkan kenaikan harga pangan yang terjadi beberapa waktu belakangan ini mempengaruhi nilai inflasi pada Februari 2024.

Untuk mengendalikan inflasi ini Kaltim siap mengimplementasikan kebijakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang digaungkan oleh pemerintah bersama Bank Indonesia (BI).

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik menyatakan, pihaknya mencatat inflasi di Kaltim mencapai 3,28% year on year (yoy) di Februari 2024, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,92.

Baca Juga: Ditopang THR dan Lebaran, Ekonomi Indonesia Diproyeksi Tumbuh 5% pada Kuartal I-2024

“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 4,14% dengan IHK 106 dan terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 3,04% dengan IHK 105,51,” ujarnya dalam acara GNPIP wilayah Kalimantan, Rabu (27/3).

Akmal mengungkapkan, Kaltim sangat siap melaksanakan pengendalian inflasi dengan kolaborasi bersama semua pihak mulai dari distributor, agen, Bulog, ritel modern termasuk mitra-mitra dalam menyuplai pasokan ke wilayahnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik.

Sementara itu, dia menyebutkan, terdapat empat tujuan utama dari adanya GNPIP di Kaltim, pertama pihaknya akan memperkuat sinergi, koordinasi dan kolaborasi antar pemerintah daerah, BI serta stakeholder terkait lainnya.

“Ini akan memperkuat pengendalian inflasi dan stabilitas harga pangan di Kaltim dan daerah2 di sekitarnya berdasarkan kerangka kerja keterjangkauan harga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi serta komunikasi (4K) yang efektif,” ungkap Akmal.

Baca Juga: Duit Tunjangan Lebaran (THR) Dinilai Hanya Menyokong Sesaat Perekonomian Nasional

Kedua, lanjut Akmal, GNPIP Kaltim akan melaksanakan program kerja sama antar daerah digital farming, bantuan alat produksi pertanian, hilirisasi produk pertanian dan upaya komunikasi yang efektif.

“Semua itu ditujukan untuk meningkatkan produktifitas pertanian di daerah kita,” terangnya.

Ketiga, kata dia, GNPIP akan menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian dan kedaulatan pangan. Keempat, GNPIP akan berperan dalam menjaga inflasi di Kaltim dan daerah sekitarnya terutama inflasi bahan pangan.

“Dengan langkah konkrit yang kita ambil Insya Allah kita akan mencapai tujuan yang kita harapkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru